Archive | 2019

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA ANAK BALITA DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012

 

Abstract


Gizi lebih merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya penyakit degenarif, seperti jantung dan hipertensi. Angka prevalensi gizi lebih yang terus meningkat yang terjadi pada anak-anak merupakan peringatan bagi pemerintah dan masyarakat luas bahwa gizi lebih atau obesitas dengan segala implikasinya sudah merupakan ancaman yang serius bagi masyarakat Indonesia. Di Kabupaten Lampung Utara kejadian gizi lebih pada anak balita lebih juga meningkat yaitu sebanyak 92 orang pada tahun 2010 meningkat menjadi 96 orang balita pada tahun 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian gizi lebih pada anak balita di Kabupaten Lampung Utara 2012. Jenis penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan case control . Populasi seluruh balita yang ada di Lampung Utara Tahun 2012, sampel berjumlah 129 balita dengan perbandingan 1 : 2 yaitu 43 kasus dan 86 kontrol. Teknik sampling purposive sampling dengan pemilihan kasus melalui case finding. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan cara wawancara, recall 24 jam dan pengukuran BB/U. Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dengan uji chi square dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan yang signifikan antara masing-masing variabel independen yaitu pengetahuan ibu (p value 0,003, OR = 5,49, CI:1,79-16,8), keturunan (p value 0,000, OR = 11,21, CI: 4,36-28,77), pola makan (p value 0,08, OR = 5,46, CI: 1,47-19,30), aktivitas fisik (p value 0,015, OR = 2,713, CI: 0,27-5,76) dan asupan makanan (p value 0,023, OR = 2,85, CI: 1,22-6,67) dengan kejadian gizi lebih pada anak balita di Kabupaten Lampung Utara tahun 2012. Hasil multivariat yang paling dominan berhubungan dengan kejadian gizi lebih adalah variabel keturunan (p value 0,000, OR = 18,09, CI: 5,465-59,884). Kesimpulan didapatkan dari 5 variabel yang diteliti, setelah masuk pemodelan akhir multivariat didapatkan 4 variabel yaitu pengetahuan ibu, keturunan, pola makan, dan aktivitas fisik. Untuk itu saran dalam penelitian ini adalah melakukan penimbangan balita sampai usia 5 tahun agar kejadian gizi lebih dapat diketahui lebih awal dan sesegera dilakukan intervensi untuk menurunkan berat badan.

Volume 6
Pages 49-55
DOI 10.26630/JKM.V6I2.1350
Language English
Journal None

Full Text