Archive | 2019

PERBEDAAN PERAWATAN TALI PUSAT DENGAN KASSA ALKOHOL DAN KASSA STREIL TERHADAP LAMA PUPUT TALI PUSAT DI BPS WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUJOKERTO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

 

Abstract


Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 34/1000 kelahiran hidup (SDKI, 2007). Penyebab kematian bayi diantaranya sepsis 20,5% dan tetanus 1,7%. Tali pusat merupakan tempat penting untuk\xa0 masuknya kuman sebagai penyebab infeksi. Umumnya tali pusat pada bayi baru lahir puput pada hari ke 4-7, tetapi dapat sampai 2 minggu, dengan puput tali pusat yang lebih cepat infeksi atau sepsis dapat ditekan. cara perawatan yang direkomendasikan saat ini adalah tehnik kering atau hanya ditutup dengan kassa steril saja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaaan waktu lama puput tali pusat dengan kassa alkohol dan kassa steril, serta membandingkan perbedaan lama puput tali pusat yang dirawat dengan kassa alkohol dan yang dirawat dengan kassa steril. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen quasi yang dilakukan terhadap 24 responden yang dirawat dengan kassa alkohol dan 24 responden yang dirawat dengan kassa steril di BPS wilayah kerja Puskesmas Pujokerto pada tanggal 1 Juni sampai dengan 30 Juni 2012. Tehnik pengambilan sempel dengan tehnik purfosif. Pengumpulan data dengan observasi, menggunakan alat ukur lembar observasi/cheklist. Analisis data dilakukan dengan uji T Independen . Hasil penelitian ini, lama puput tali pusat yang dirawat dengan kassa alkohol 8,04 hari dan tali pusat yang dirawat dengan kassa steril 4,96 hari. Uji perbedaan\xa0 lama puput tali pusat yang dirawat dengan kasa alkohol dibandingkan dengan kassa steril 3,083 hari, dengan nilai P-value = 0,000, maka secara statistik Ha diterima. dapat disimpulkan ada perbedaan waktu lama puput tali pusat, dimana tali pusat yang dirawat dengan kassa steril lebih cepat puput dibandingkan dengan menggunakan kassa alkohol. Disarankan agar perawatan tali pusat hendaknya menggunakan kassa steril agar tali pusat lebih cepat puput sehingga dapat menekan kejadian infeksi.

Volume 6
Pages 69-73
DOI 10.26630/JKM.V6I2.1353
Language English
Journal None

Full Text