Jurnal Budaya Etnika | 2021

REDEFINISI MAKNA TRADISI BEGALAN OLEH SANGGAR SEKAR KANTIL DALAM RITUS PERNIKAHAN MASYARAKAT BANYUMAS

 
 

Abstract


ABSTRAK Tradisi begalan adalah salah satu tradisi pernikahan yang ada pada masyarakat Kabupaten Banyumas yang sarat akan makna dan nasehat bagi pasangan pengantin yang baru saja menikah. Sanggar Sekar Kantil sebagai salah satu sanggar yang masih melestarikan sekaligus tempat bernaung bagi beberapa pelaku tradisi begalan yang ada di Kabupaten Banyumas memiliki pandangan baru terhadap tradisi begalan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Proses pelaksanaan tradisi begalan oleh sanggar Sekar Kantil terdiri dari dua tahapan yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap persiapan dilakukan oleh pelaku tradisi begalan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tradisi begalan. Tahap pelaksaaan merupakan tahap dimana pelaku tradisi begalan melaksanakan pementasan tradisi begalan pada pernikahan masyarakat Banyumas. 2) Redefinisi makna tradisi begalan yang diberikan oleh sanggar Sekar Kantil terhadap tradisi begalan adalah pada arti tradisi begalan yang sebelumnya berasal dari kata begal yang artinya rampok menjadi besan gawa lantaran. Redefinisi juga diberikan kepada nama pelaku tradisi begalan yaitu danabau dan juru mertani serta penjelasan ubo rampe tradisi begalan yang dilaksanakan oleh sanggar Sekar kantil menggunakan sanepan atau othak athik gathuk.Kata kunci: Tradisi Begalan, Makna, Sanggar\xa0ABSTRACT Begalan tradition is one of the marriage traditions that exist in the Banyumas Regency society which is full of meaning and advice for newly married brides. Sekar Kantil Studio as one of the studios that still preserves as well as acting as a shelter for a number of performers of the begalan tradition in Banyumas Regency has a new view of the begalan tradition. The results of the research show that: 1) The process of implementing the begalan tradition by the Sekar Kantil studio consists of two stages: the preparatory stage and the implementation stage. The preparatory stage is carried out by the performers of the begalan tradition to prepare everything needed in the implementation of the begalan tradition. The implementation stage is the stage where the performers of traditions carry out the performance of traditions at the Banyumas community wedding. 2) The redefinition of the meaning of the tradition given by the Sekar Kantil studio to the tradition is that the tradition is derived from the word “begal” which means “robber” into “besan gawa lantaran”. Redefinition was also given to the names of performers of the begalan tradition, Danabau and Juru mertani, and also the explanation of the ubo rampe of the tradition carried out by the Sekar Kantil studio using sanepan or othak atihk gathuk.Keywords: Begalan Tradition, Meaning, Studio

Volume None
Pages None
DOI 10.26742/be.v4i2.1564
Language English
Journal Jurnal Budaya Etnika

Full Text