Archive | 2019

Hubungan Lama Duduk dan Sikap Duduk terhadap Keluhan Nyeri Punggung Bawah pada Penjahit Rumahan Di Kecamatan Tasikmadu

 
 
 
 

Abstract


Di Indonesia, menjahit merupakan pekerjaan yang telah ditekuni banyak individu maupun konveksi. Penjahit sering mengalami NPB karena posisi duduk dan lama duduk yang tidak sesuai sehingga terjadi keadaan postur yang kaku dan beban otot yang statis. Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan salah satu gangguan musculoskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik. Pekerja perlu diberikan istirahat aktif untuk dapat menghindari pekerjaan yang monoton dalam jangka waktu lama dan, dan relaksasi untuk mengendorkan ketegangan saraf dan otot akibat kerja. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan lama duduk dan sikap duduk terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada penjahit rumahan di Kecamatan Tasikmadu. Metode dan Subjek: Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan studi cross sectional. Subjek yang digunakan adalah penjahit rumahan yang berada di Kecamatan Tasikmadu. Hasil: Ditemukan bahwa lama duduk (p = 0,000) dan sikap duduk (0,038) memiliki hubungan dengan kejadian NPB. Dari kedua hubungan diatas dapat di katakan bahwa lebih berhubungan lama duduk (0,713) dari pada sikap duduk (0,334) terhadap keluhan nyeri punggung bawah. Semakin lama ataupun semakin salah dalam melakukan aktifitas menjahit baik waktu menjahit maupun sikap dalam menjahit maka akan semakin mempengaruhi keluhan nyeri punggung bawah.

Volume 3
Pages 79-85
DOI 10.29080/jhsp.v3i2.204
Language English
Journal None

Full Text