Jurnal Teknologi Lingkungan | 2021

Pembentukan Pupuk Struvite dari Limbah Cair Industri Tempe dengan Proses Aerasi

 
 
 

Abstract


ABSTRACT\nStruvite, also known as magnesium ammonium phosphate hexahydrate, is a white crystal with a chemical formula magnesium ammonium phosphate hexahydrate (MgNH4PO4.6H2O). Because of its phosphate content, struvite can be utilized as a fertilizer. Tempeh industrial effluent contains a high concentration of PO4, making it a possible struvite fertilizer producing material. The formation of struvite fertilizer is carried out by the aeration process. This process is able to increase the pH and homogeneity of the solution. The solution of Magnesium Ammonium Phosphate (MAP) is prepared by reacting tempeh industrial wasterwater, Magnesium Chloride (MgCl2), and Ammonium Hydroxide (NH4OH). The MAP ratios used are 1:1:1 and 3:1:1. The temperature was set at 30 °C and pH 9, the airflow rate was carried out at a rate of 0.25 - 1.25 liters per minute. Struvite crystals were analyzed using X-ray Fluorescence (XRF) and Scanning Electron Microscope (SEM). The best struvite fertilizer content is magnesium by 40.3% and phosphorus by 43.9% at an air flow rate of 1.25 liters per minute and a ratio of 3:1:1. Further development can be done by applying struvite fertilizers to plants.\n\xa0Keywords: aeration, crystallization, tempeh industrial wastewater, struvite\n\xa0\nABSTRAK\nStruvite adalah kristal putih yang secara kimiawi dikenal sebagai magnesium amonium fosfat heksahidrat (MgNH4PO4.6H2O). Struvite dapat dimanfaatkan menjadi pupuk karena kandungan fosfat (PO4) di dalamnya. Limbah cair industri tempe memiliki kandungan PO4 yang cukup tinggi, menjadikan limbah cair industri tempe adalah bahan pembentuk pupuk struvite yang potensial. Pembentukan pupuk struvite dilakukan dengan proses aerasi. Proses ini mampu meningkatkan pH dan homogenitas dari larutan. Larutan MAP (Magnesium Amonium Fosfat) dibuat dengan cara mereaksikan limbah cair industri tempe, Magnesium Klorida (MgCl2), dan Amonium Hidroksida (NH4OH). Rasio MAP yang digunakan adalah 1:1:1 dan 3:1:1. Temperatur ditetapkan sebesar 30°C dan pH 9, laju alir udara dilakukan dengan laju 0,25 - 1,25 liter per menit. Kristal struvite dianalisis menggunakan Floresensi sinar-X (XRF) dan Mikroskop Pemindai Elektron (SEM). Kandungan pupuk struvite terbaik adalah magnesium sebesar 40,3% dan fosfor sebesar 43,9% pada konsentrasi 3:1:1 dan laju alir udara 1,25 liter per menit. Pengembangan lebih lanjut dapat dilakukan dengan mengaplikasikan pupuk struvite ke tanaman.\nKata Kunci: aerasi, kristalisasi, limbah cair industri tempe, struvite

Volume None
Pages None
DOI 10.29122/jtl.v22i2.4721
Language English
Journal Jurnal Teknologi Lingkungan

Full Text