Archive | 2019

Kualitas Spermatozoa dalam Modifikasi Pengencer Ringer Laktat Kuning Telur dengan Tambahan Astaxanthin dan Glutathione pada Tiga Jenis Ayam Lokal

 
 
 
 

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efek antioksidan astaxanthin dan glutathione dalam pengencer Ringer Laktat Kuning Telur (RL-KT) pada kualitas semen cair ayam merawang, SK kedu, dan kampung. Masing-masing 5 ekor ayam merawang, SK kedu, dan kampung, berumur 1-1,5 tahun digunakan sebagai sumber semen. Penelitian ini terdiri atas 2 tahap: (I) penelitian pertama bertujuan untuk menentukan dosis terbaik antioksoidan astaxanthin (0,004 %, 0,005 %) dan glutathione (0,007%, 0,008 %) pada motilitas spermatozoa dengan menggunakan lima ekor ayam merawang. (II) penelitian kedua bertujuan menguji dosis antioksidan terbaik yang didapatkan dari penelitian pertama pada motilitas dan viabilitas spermatozoa pada 3 jenis ayam lokal. Hasil penelitian pertama menunjukkan tidak ada perbedaan pengaruh antara dosis astaxanthin dan glutathione dalam pengencer RL-KT yang disimpan selama 60 jam, namun spermatozoa pada dosis astaxanthin 0,004% (3900±3,3%) menunjukkan motilitas yang lebih baik sehingga digunakan pada penelitian kedua. Hasil penelitian kedua menunjukkan bahwa penambahan astaxanthin 0,004% dapat mempertahankan motilitas spermatozoa yang disimpan sampai 36 jam pada ayam SK kedu (40,10±1,33%) dan kampung (41,03±2,44%) dan 24 jam pada ayam merawang (46,41±4,42%). Viabilitas spermatozoa pada ketiga jenis ayam tergolong tinggi, yaitu berkisar antara 59,37±5,65% sampai 65,35±6,25%. Dari data yang diperoleh, volume dan konsentrasi spermatozoa ayam merawang lebih tinggi dibandingkan SK kedu dan kampung. Semen diketahui mampu bertahan dalam waktu 36 jam pada pengencer RL-KT dengan penambahan astaxanthin 0,004% dengan motilitas mencapai 40%. Pengencer RL-KT yang ditambahkan astaxanthin 0,004% menghasilkan rata-rata fertilitas spermatozoa sebesar 87%.

Volume 7
Pages 46-54
DOI 10.29244/AVI.7.1.46-54
Language English
Journal None

Full Text