Archive | 2019

Perspektif gender tentang keseimbangan hidup-kerja, perceived stress, dan locus of control

 
 

Abstract


Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya locus of control , komunikasi antar karyawan guna meminimalisir terjadinya stres kerja pada karyawan dan perlunya menyeimbangkan kehidupan pribadinya dengan pekerjaannya. Apabila karyawan memiliki tingkat locus of control yang rendah maka akan dapat berdampak pada munculnya stres pada diri karyawan dan tidak seimbangnya kehidupan pribadi dan pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perspektif gender tentang keseimbangan hidup-kerja, perceived stress dan locus of control. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dengan menggunakan media kuesioner.Populasi pada penelitian ini adalah semua mahasiswa program magister jurusan Akuntansi yang ada pada perguruan tinggi di Yogyakarta.\xa0 Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh (sensus) yang mana seluruh jumlah populasi dijadikan sebagai sampel. Metode analisis data dalam penelitian ini yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji r-square dan uji hipotesis dengan program WarpPLS 6.0. Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan antara LOC dengan WIPL, PLIW, dan WPLE memiliki hubungan yang negatif untuk laki-laki dan perempuan.\xa0 Terdapat hubungan yang negatif antara LOC dengan perceived stress baik untuk laki-laki maupun perempuan.\xa0 Hubungan perceived stress dengan WIPL, PLIW, dan WPLE memiliki hubungan yang negatif untuk laki-laki dan negatif untuk perempuan. Namun terdapat hubungan yang positif antara perceived stress terhadap dimensi PLIW untuk perempuan

Volume 21
Pages 192-203
DOI 10.29264/JFOR.V21I2.5617
Language English
Journal None

Full Text