Archive | 2019

KEPADATAN OPTIMUM UNTUK MENUNJANG TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN BANDENG (Chanos chanos) PADA TRANSPORTASI SISTEM TERTUTUP

 
 
 
 

Abstract


Abstract: This research aims to determine the optimum density in closed system transportation of milkfish juvenile. Milkfish juveniles used in the research had an average weight 1.48±0.12 g. The study consisted of several stages, namelydetermining the ability to fast fish, determining the level of oxygen consumption, determining the rate of excretion of total ammonia nitrogen and determining the optimum density in transportation for 48 hours.The treatments were performed differences in the density of 100, 150, 200, and 250 fish/L using polyethylene plastic size 35x50 cm and styrofoam size of 75 × 43 × 40 cm.The results showed the seed fish can survive and swim actively for 7 days without feeding with oxygen consumption rate as much as 2640 mgO2 and TAN excretion rate 0.1200 mg/L. The different treatment of density had an effect on the survival rate of milkfish juvenile. The optimal density for transportation of milkfish juvenile size 1.48 ± 0.12 g in a closed transportation system with a time of 48 hours is 150 juvenile/L with a 100% survival rate. At the density 250 juvenile/L, the can be done with a long time of 30 hours and resulted in a survival rate above 99%. Keyword: Chanos chanos , Density , Transportation closed system , Survival rate, Water Quality Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kepadatan optimal dan lama waktu dalam transportasi sistem tertutup benih ikan bandeng . Benih ikan bandeng yang digunakan memiliki bobot rata-rata 1,48±0,12g. Penelitian terdiri dari beberapa tahap, yaitu penentuan ketahanan ikan tanpa diberi makan, tingkat konsumsi oksigen, laju ekskresi total amoniak nitrogen dan kepadatan optimal benih ikan bandeng dalam transportasi selama 48 jam. Perlakuan yang dilakukan perbedaan kepadatan yaitu 100, 150, 200, dan 250 ekor/L dengan menggunakan plastik polyetylen (PE) ukuran 35x50 cm dan styrofoam ukuran 75×43×40 cm.Hasil penelitian menunjukkan benih ikan bandeng mampu bertahan hidup dan berenang aktif selama 7 hari pemuasaan ikan dengan tingkat konsumsi oksigen sebanyak 2640 mgO 2 dan laju ekskresi TAN 0,1200 mg/L.Perlakuan perbedaan kepadataan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup benih ikan bandeng.Kepadatan optimal untuk transportasi benih ikan bandeng ukuran 1,48±0,12 g/ekor pada sistem transportasi tertutup selama 48 jam adalah 150 ekor/L dengan tingkat kelangsungan hidup 100%. Pada kepadatan 250 ekor/L, transportasi dapat dilakukan dengan lama waktu 30 jam dan menghasilkan tingkat kelangsungan hidup di atas 99%. Kata Kunci: Ikan bandeng, Kepadatan, Kualitas Air, Transportasi sistem tertutup, Tingkat Kelangsungan Hidup

Volume 19
Pages 70-78
DOI 10.29303/JBT.V19I1.1036
Language English
Journal None

Full Text