Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA | 2021

Optimalisasi Lahan Pekarangan Dalam Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan Tingkat Keluarga Dengan Sistem Budidaya Tanaman Vertikultur Dan Konvensional

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Abstract


Permukiman di Kawasan perkotaan pada umumnya memiliki lahan pekarangan yang tidak luas rata-rata 100 m2 – 250 m2 dengan luas bangunan rata-rata 36 m2 – 100 m2. Dengan sisa luas yang masih tersedia sangat memungkinkan dimanfaatkan untuk melakukan budidaya tanaman pangan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-sehari rumah tangga. Pembudidayaan tanaman pangan dapat dilakukan secara vertikal memanfaatkan material lokal dan bahan-bahan limbah yang tersedia. Berbagai jenis tanaman yang dapat dibudidayakan diantaranya tanaman bayam merah, patcoy, selada, kangkung darat, sawi, jahe merah, jahe biasa, temulawak, kunyit, serai, kates jepang dan kencur. Dalam meningkatkan kesuburan pertumbuhan tanaman menggunakan pupuk organik dan untuk mencegah serangan hama menggunakan pestisida nabati yang dibuat langsung menggunakan bahan-bahan alamiah. Metode yang digunakan dalam budidaya tanaman dipekarangan yaitu vertikultur dan konvensional. Metode vertikulturul yaitu dengan membuat rangka-rangka/pagar vertikal dengan penyangga berupa kolom-kolom yang dibuat dari bambu dengan jarak kolom dan tinggi rangka disesuiaikan dengan ruang yang tersedia. Wadah tanaman menggunakan botol-botol plastik air mineral dan kaleng-kaleng bekas dan diikatkan pada rangka/pagar. Sementara untuk metode konvensional dengan melakukan penanaman sistem tumpangsari yang langsung ditanam pada tanah. Pupuk dan insektisida dibuat dengan memanfaatkan bahan alamiah yang mudah diperoleh dapat berupa limbah organik dan bahan-bahan kebutuhan sehari-hari. Hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan kegiatan yaitu masyarakat perkotaan dapat mengenal dan menerapkan system budidaya tanaman secara vertikultur dan konvensional dalam memanfaatkan ruang-ruang kosong di pekarangan. Selain itu masyarakat juga dapat membuat pupuk organik dan insektisida organik memanfaatkan bahan-bahan sehari-hari yang tersedia di rumah tangga. Sementara hasil budidaya tanaman yang dibudidayakan dimanfaatkan untuk kebutuhan bersama masyarakat setempat dan menjadi kebun percontohan.

Volume None
Pages None
DOI 10.29303/jpmpi.v4i3.960
Language English
Journal Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA

Full Text