Archive | 2021

Scoping Review: Hubungan antara Aktivitas Kerja dengan Kejadian Abortus pada Pekerja Wanita

 
 
 

Abstract


Abstract. Abortus is the process of termination of pregnancy before 20 weeks gestation or with a fetal weight <500 gr. Some abortus risk factors are age, lifestyle, and occupation. Work is one of the important things to consider because over time more and more women are working. In female workers will experience many workplace hazards such as workload, length of\xa0 work, shift , standing or squatting long during work can increase the risk of abortus. This study method uses a scooping review with research article material from international journals taken from the Pubmed data base and Springer link that meets inclusion and exclusion .\xa0 From both databases obtained as many as 286 articles. The results of the \xa0feasibility test based on PICOS as many as five articles. This study was conducted in the period March-December 2020. As a result of the analysis of five articles, two articles are stating that workers doing heavy physical activity can increase the risk of abortus. In contrast to the two articles, one other article states that workers who do permanent work and do not perform strenuous physical activity further increase the risk of abortus. For other articles state that there is an increased risk of abortus if\xa0 undergoing a fixed night shift \xa0and working for a long time and standing long and often squatting during work has an effect on the increased risk of abortus. This study concludes that there is a relationship between occupational activity and the incidence of abortion in female workers. The occupationall activity referred to here are\xa0 shift work, working time, lifting weights, squatting long, and standing long during the work can increase the risk of abortus. Keywords: Abortion, female worker, occupation Abstrak. Abortus merupakan proses penghentian kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu atau dengan berat janin <500 gr. Beberapa faktor risiko abortus yaitu usia, pola hidup dan pekerjaan. Pekerjaan salah satu yang penting untuk dipertimbangkan, karena seiring berjalannya waktu makin bertambah pula wanita yang bekerja. Pada pekerja wanita akan mengalami banyak bahaya ditempat kerja seperti beban kerja, lama bekerja, shift kerja, berdiri atau berjongkok lama selama bekerja dapat meningkatkan risiko abortus. Metode penelitian ini menggunakan scooping review dengan bahan penelitian artikel dari jurnal internasional yang diambil dari data base Pubmed dan Springer link yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi . Dari kedua database tersebut didapatkan sebanyak 286 artikel. Hasil uji kelayakan berdasar atas PICOS sebanyak lima artikel. Penelitian ini dilakukan pada periode Maret-Desember 2020. Hasil analisis dari lima artikel, terdapat dua artikel yang menyatakan bahwa pekerja dengan melakukan aktivitas fisik yang berat dapat meningkatkan risiko abortus. Berbeda dengan kedua artikel tersebut, satu artikel lainnya menyatakan bahwa pekerja yang melakukan pekerjaan tetap dan tidak melakukan aktivitas fisik berat yang lebih meningkatkan risiko abortus. Untuk artikel lainnya menyatakan bahwa terdapat peningkatan risiko abortus jika menjalani shift kerja malam secara tetap dan bekerja dalam waktu yang lama serta berdiri lama dan sering berjongkok selama bekerja berpengaruh dalam peningkatan risiko abortus. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara aktivitas kerja dengan kejadian abortus pada pekerja wanita. Aktivitas kerja yang dimaksud disini ialah shift kerja, waktu bekerja, mengangkat beban, berjongkok lama serta berdiri lama selama melakukan pekerjaan dapat meningkatkan terjadinya risiko abortus. Kata Kunci : Abortus, pekerja wanita, pekerjaan

Volume 7
Pages None
DOI 10.29313/KEDOKTERAN.V7I1.26526
Language English
Journal None

Full Text