Archive | 2021

Analisis Parameter Geometri Peledakan yang Mempengaruhi Arah dan Jarak Lemparan Flying Rock di PT Chunur Jabal Nur Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat

 
 
 

Abstract


Abstract. In mining activities, to breaking hard rock are used blasting activities because it is considered efficient and economical. However, apart from helping to remove rocks, rock blasting can also have a negative impact which has a high level of risk and can threaten the safety of workers and can disrupt the environment around the mine area. One of the negative impacts of blasting activities is the throwing of rocks (flying rock). This study aims to evaluate flying rocks at PT Chunur Jabal Nur. The on-site data collection includes loads, distances, depth of the blast hole, height of the stemming, explosive charge, number of blast holes, coordinates of the blasting area limits and coordinates of the flying rock. In order to obtain the maximum throwing distance of the flying rock, the coordinates of the blasting limit area and the coordinates of the flying rock are entered into the software, then the throwing point furthest away from the blasting limit is taken and a map is created. The research was carried out at 20 blasting sites with a total of 20 data from flying rock throws. Overall, the actual throwing distance of the flying rock in the field is <100 m. The furthest throwing distance of the flying rock is at position 05, the shortest throwing distance at position 13. Based on the results of the linear regression analysis carried out for each blasting geometry, the The most influential parameter on the throwing distance of the flying rock is the water level as seen from the coefficient of determination (0.6758). Keywords: Flying Rock Throw Distance, Stemming Height, Analysis Linier Regression, Coefficient of\xa0\xa0 Determination. Abstrak. Dalam kegiatan penambangan untuk memberaikan batuan yang keras dilakukan dengan kegiatan peledakan karena dinilai efisien dan ekonomis. Namun demikian selain membantu memberaikan batuan, peledakan batuan dapat juga\xa0 memberi dampak negatif yang mempunyai tingkat resiko yang tinggi dan dapat mengancam keselamatan bagi para pekerja serta dapat mengganggu lingkungan sekitar area tambang. Salah satu dampak negatif dari kegiatan peledakan adalah lemparan batuan (flying rock). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi flying rock di PT Chunur Jabal Nur. Pengambilan data di lapangan meliputi burden, spacing, \xa0kedalaman lubang , tinggi \xa0stemming, \xa0isian bahan peledak, , jumlah lubang. koordinat boundary area peledakan, dan titik koordinat flying rock. Untuk memperoleh jarak lemparan maksimum flying rock dilakukan dengan cara plotting koordinat boundary area peledakan dan titik koordinat flying rock pada software, kemudian diambil titik lemperan terjauh dari boundary peledakan dan dibuatkan peta. Penelitian dilakukan di 20 lokasi peledakan dengan jumlah data lemparan flying rock sebanyak 20 data. Secara keseluruan jarak lemparan flying rock aktual di lapangan < 100 m. Jarak lemparan flying rock terjauh pada lokasi 05 jarak lemparan terdekat pada lokasi 13. Berdasarkan hasil analisis regresi linier yang dilakukan pada setiap geometri peledakan, parameter yang paling berpengaruh terhadap jarak lemparan flying rock adalah tinggi stemming dilihat dari nilai koefisien determinasi (0,6758). Kata Kunci: Jarak Lemparan Flying Rock, Tinggi Stemming, Annalisis Regresi Linier,\xa0 Koefisien Determinasi.

Volume None
Pages None
DOI 10.29313/PERTAMBANGAN.V0I0.30879
Language English
Journal None

Full Text