Archive | 2019

Upaya Penanggulangan Disparitas Wilayah Kabupaten Cianjur Ditinjau dari Aspek Ekonomi

 
 

Abstract


Abstract. Disparity between regions is currently still a challenge in development in Indonesia. Likewise with inequality that occurred in Cianjur Regency. Even though it has economic potential in the agriculture and tourism sectors, in spatial policies it is explained that regional disparities can be reduced through spatial planning, development policies and regional imbalance reduction programs. From this spatial policy, explaining regional inequality is characterized by the complete infrastructure development of economic activities so that the northern region of Cianjur district is more advanced. In addition, it can be seen from the Village Build Index (IDM) and Village Development Index (IPD) data that there are 8 sub-districts categorized as lagging and 2 sub-districts categorized as very underdeveloped. This research begins with existing phenomena, review of the Cianjur Regency RTRW, Village Build Index, Village Development Index to see the identified regions of the dispartas. This research method uses a model of reducing regional inequality (enchancing market forces: the factor of mobility and product market integration). In order to reduce the level of disparity in the Cianjur Regency area, this study resulted in efforts to overcome the disparity in the area of Cianjur Regency in terms of economic aspects. Keywords: Regional disparity, economy, countermeasures Abstrak. Disparitas antar wilayah pada saat ini masih menjadi tantangan dalam pembangunan di Indonesia. Demikian juga dengan ketimpangan yang terjadi di Kabupaten Cianjur. Walaupun memiliki potensi ekonomi dalam sektor pertanian dan pariwisata, dalam kebijakan spasial menjelaskan bahwa disparitas wilayah tersebut dapat dikurangi melalui penataan ruang, kebijakan pembangunan dan program pengurangan ketimpangan wilayah. Dari kebijakan spasial tersebut,\xa0 menjelaskan ketimpangan wilayah dicirikan dengan kelengkapan infrastruktur pengembangan kegiatan perekonomian sehingga wilayah Utara kabupaten Cianjur lebih maju. Selain itu, dapat dilihat dari data Indeks Desa Membangun (IDM) dan Indeks Pembangunan Desa (IPD) terdapat 8 kecamatan dikategorikan tertinggal dan 2 kecamatan dikategorikan sangat tertinggal. Penelitian ini diawali dengan fenomena eksisting, kajian RTRW Kab.Cianjur, Indeks Desa Membangun, Indeks Pembangunan Desa guna melihat wilayah yang teridentifikasi dispartas. Metode penelitian ini menggunakan model pengurangan ketimpangan wilayah (enchancing market forces: factor mobility and product market integration). Guna mengurangi tingkat disparitas wilayah Kabupaten Cianjur, penelitian ini menghasilkan upaya penanggulangan disparitas wilayah Kabupaten Cianjur ditinjau dari aspek ekonomi. Kata Kunci : Disparitas wilayah, ekonomi, upaya penanggulangan

Volume None
Pages 178-186
DOI 10.29313/PWK.V0I0.15440
Language English
Journal None

Full Text