Archive | 2019

Perancangan Perbaikan Antrian pada Loket Pasien BPJS dengan Menggunakan Model Tingkat Aspirasi (Studi Kasus : Rumah Sakit Santo Borromeus Kota Bandung)

 
 
 

Abstract


Abstract. Queues are things that cannot be separated in everyday life. Almost all services will form a queue. The queue process starts when the customer who needs service starts coming. Queues usually always occur due to the number of arrivals not in accordance with the service time. The object of this research is located at Santo Borromeus Hospital which is located at Jl. Ir. H. Djuanda No.100, Lebakgede Coblong, Kota Bandung. The main problem that occurred at Santo Borromeus Hospital was the length of time waiting for prospective patients to enter the BPJS counter queue system to get a turn of service. Evidence that shows this, there are many prospective patients who ask the hospital about the length of waiting time needed before the prospective patient gets a service turn. The population used in this study is the number of prospective patient arrivals at the BPJS counter on June 25 to July 7, 2018 which comes at 08.00-16.00 except Sunday. This study aims to determine the average waiting time per customer, the optimal number of counters so that prospective patients do not queue too long, the suitability of service time from the form of queuing model that is being applied at Santo Borromeus Hospital with a standard service time at the counter and model a queue system others who can reduce customer waiting time in getting services by increasing the effectiveness of service time. The results showed that the queuing system model used was (M/M/2):(FCFS/∞/∞), the queuing system design was multiple channels - single phase, discipline queued first come - first served, arrival rate with poisson distribution and service time exponentially distributed, the number of actual counters is 2 counters. Optimal counters are added, namely 1 counter to 3 counters where Ws = 20 minutes and x = 25%. Keywords: Queue System, Multichannel Single Phase, First Come First Served. Abstrak. Antrian adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua pelayanan akan membentuk antrian. Proses antrian dimulai pada saat pelanggan yang memerlukan pelayanan mulai datang. Antrian biasanya selalu terjadi akibat jumlah kedatang tidak sesuai dengan waktu pelayanan. Objek penelitian ini berlokasi di Rumah Sakit Santo Borromeus yang bertempat di Jl. Ir. H. Djuanda No.100, Lebakgede Coblong, Kota Bandung. Masalah utama yang terjadi pada Rumah Sakit Santo Borromeus adalah lamanya waktu menunggu bagi calon pasien selama memasuki sistem antrian loket BPJS untuk mendapatkan giliran pelayanan. Bukti yang menunjukkan hal ini, terdapat banyak calon pasien yang sering melihat ke arah jam tangan mereka dan melakukan komplain serta bertanya kepada pihak rumah sakit mengenai lamanya waktu tunggu yang diperlukan sebelum calon pasien tersebut mendapat giliran layanan. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah jumlah kedatangan calon pasien di loket BPJS pada tanggal 25 juni sampai 7 juli 2018 yang datang pukul 08.00-16.00 terkecuali dihari minggu. Penentuan hari pengambilan data tersebut adalah karena pada hari senin hingga sabtu merupakan hari dimana loket BPJS RS Santo Borromeus beroperasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu tunggu rata-rata per pelanggan, jumlah loket yang optimal agar calon pasien tidak terlalu lama mengantri, kesesuaian waktu pelayanan dari bentuk model antrian yang sedang diterapkan di RS Santo Borromeus dengan standar waktu pelayanan di loket dan memodelkan suatu sistem antrian yang lain yang dapat memperkecil waktu tunggu nasabah dalam mendapatkan layanan dengan meningkatkan efektifitas waktu layanan. Hasil penelitian menunjukkan model system antrian yang digunakan adalah (M/M/2):(FCFS/∞/∞), desain sistem antrian adalah multiple channel – single phase , disiplin antrian first come – first served ,\xa0 tingkat kedatangan bersdistribusi poisson dan waktu pelayanan berdistribusi eksponensial, jumlah loket aktual sebanyak 2 loket. Loket optimal yang ditambahkan yaitu 1 loket menjadi 3 loket dimana Ws = 20 menit dan x = 25%. Kata Kunci : Sistem Antrian, Multichannel Single Phase, First Come First Served.

Volume None
Pages 82-89
DOI 10.29313/TI.V0I0.15494
Language English
Journal None

Full Text