Archive | 2021

Strategi Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Ciamis

 
 
 

Abstract


Abstract. Agropolitan area is an area consisting of several activity centers in rural areas as agricultural production systems and natural resource management. In 2010, North Ciamis District was designated as an Agropolitan Area based on the Decree of the Ciamis Regent Number: 400 / Kpts.74-Huk / 2010. In fact, there are several problems in the Agropolitan Area of Sukamantri District, namely the lack of knowledge and skills of farmers to utilize available resources, access of agribusiness actors to capital resources is still low, various problems arising from the agribusiness system, as well as marketing facilities for the Agribusiness Sub-Terminal (STA). has not run optimally to distribute agricultural production in the Agropolitan Area. This study aims to identify external and internal factors and formulate strategic priorities as an effort to develop an Agropolitan Area in Ciamis Regency through a value chain approach. This study used a quantitative descriptive research method, namely the Strength Opportunity Weakness Threats (SWOT) matrix and the Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Based on the research results it is known that. The development strategy and market penetration, namely establishing partnerships with private parties and other parties, is a strategy with the highest Total Attractiveness Scores (TAS) value of 5,944, the difference in each TAS value is not much different from one another so that the government can combine the first strategy with other QSPM results strategies . Keywords: regional development, agropolitan area, agribusiness, Abstrak. Kawasan Agropolitan merupakan kawasan yang terdiri atas beberapa pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam. Pada tahun 2010, Kabupaten Ciamis bagian Utara ditetapkan sebagai Kawasan Agropolitan berdasarkan Keputusan Bupati Ciamis Nomor: 400/Kpts.74-Huk/2010. Faktanya, terdapat beberapa permasalahan\xa0di Kawasan Agropolitan Kecamatan Sukamantri\xa0yaitu kurangnya pengetahuan dan keterampilan petani untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia,\xa0akses pelaku usaha agribisnis terhadap sumber permodalan masih rendah, berbagai permasalahan yang muncul dari sistem agribisnis, serta sarana pemasaran Sub Terminal Agribisnis (STA) belum berjalan secara optimal untuk mendistribusikan hasil produksi pertanian di Kawasan Agropolitan.\xa0Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dan internal serta merumuskan prioritas strategi sebagai upaya pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Ciamis melalui pendekatan rantai nilai. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif\xa0yaitu dengan matriks Strength Opportunity Weakness Threats \xa0(SWOT) dan Quantitative Strategic Pl anning Matrix \xa0(QSPM). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa. Strategi pengembangan dan penetrasi pasar yaitu menjalin kemitraan dengan pihak swasta maupun pihak lainnya merupakan strategi dengan nilai Total Attractiveness Scores (TAS) tertinggi yaitu sebesar 5,944, perbedaan setiap nilai TAS tidak jauh berbeda satu dengan lainnya sehingga pemerintah dapat megombinasikan strategi pertama dengan strategi hasil QSPM lainnya.\xa0\xa0 Kata Kunci: pengembangan kawasan, kawasan agropolitan, agribisnis

Volume 7
Pages None
DOI 10.29313/.V7I1.26230
Language English
Journal None

Full Text