Archive | 2021

HUBUNGAN FAKTOR PEKERJAAN TERHADAP TINGKAT STRES KERJA KARYAWAN KONTRAK DI PT. X

 
 
 

Abstract


ABSTRAK Karyawan kontrak lebih beresiko mengalami stres kerja dibanding karyawan tetap. Hal ini dikarenakan status karyawan yang tidak jelas serta pemutusan hubungan kerja yang dapat terjadi kapan saja.. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara faktor pekerjaan dengan tingkat stres kerja pada karyawan kontrak di PT. X. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 41 orang karyawan kontrak yang merupakan jumlah keseluruhan karyawan kontrak yang ada pada perusahaan tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner HSE Management Standart Indicator Tool dan DASS (Depression, Anxiety, Stress Scale) serta wawancara langsung dengan psikolog. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat 4,9% karyawan kontrak di PT. X mengalami stres kerja sedang dan 2,4%-nya mengalami stres kerja berat. Menurut hasil uji statistik, faktor yang memicu stres tersebut adalah tuntutan pekerjaan (p value < 0,001), kontrol terhadap pekerjaan (p value = 0,016), dan hubungan interpersonal (p value = 0,021). ). Sedangkan faktor lainnya seperti usia, jenis kelamin, status pernikahan, masa kerja, dan lama kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat stres kerja pada karyawan kontrak di PT. X. Hasil wawancara dengan psikolog menyatakan bahwa faktor yang menjadi pemicu stres ketiganya adalah target harian yang sulit dicapai, sulitnya untuk beristirahat, serta hubungan yang menegangkan dengan atasan ataupun rekan kerja. Perusahaan hendaknya memberikan target yang realistis agar target harian dapat tercapai, waktu istirahat yang cukup sesuai dengan jadwal istirahat, serta memberikan pelatihan tentang kerjasama tim yang baik kepada karyawan kontrak. Kata kunci : Stres kerja, karyawan kontrak, tuntutan pekerjaan, kontrol terhadap pekerjaan, hubungan interpersonal

Volume 8
Pages 44-53
DOI 10.29406/JKMK.V8I1.2639
Language English
Journal None

Full Text