Archive | 2021

Pembuatan Ekstrak Rhizophora mucronata Sebagai Bahan Baku Inhibitor Korosi Skala Lab dan Skala Aplikasi

 
 
 

Abstract


Pembuatan inhibitor dalam bentuk ekstrak pekat dari bahan organik pada skala lab telah banyak dilakukan, namun percobaan dalam skala aplikasi yang lebih besar jarang dilakukan. Bahan organik pembuatan ekstrak pekat dapat menggunakan daun bakau ( Rhizopora mucronata ) banyak ditemukan di daerah mangrove. Penelitian bertujuan untuk membandingkan proses pembuatan inhibitor berupa ekstrak pekat dari daun bakau skala lab dengan skala aplikasi yang lebih besar terkait waktu pemekatan, daya listrik yang digunakan, sifat fisik (berat jenis dan sifat warna), sifat fitokimia (alkaloid, flavonoid, saponin dan tannin) dari ekstrak pekat yang dihasilkan. Pada skala lab, 500 gram daun kering bakau, dilarutkan dalam 500 ml etanol 96%, setelah 2 hari filtrate disaring dan dipekatkan hingga menjadi 10 ml menggunakan rotary evaporator. Pada skala aplikasi 20 kali lebih besar dari skala lab dan proses pemekatan menggunakan kipas angin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembuatan 10 ml ekstrak pekat skala lab menggunakan rotary evaporator memerlukan waktu 4 jam, dengan menghabiskan daya listrik sebesar 10,4 KWH. Ekstrak pekat memiliki berat jenis 0,958 dan sifat warna L* = 2,8, a* = 6,6 dan b* = 3,2. Sedangkan proses pembuatan 200 ml ekstrak pekat skala aplikasi yang lebih besar yang menggunakan kipas angin memerlukan waktu 72 jam, dengan menghabiskan daya listrik sebesar 3,6 KWH. Ekstrak pekat memiliki berat jenis 0,965 dan sifat warna L* = 6,8, a* = 17,4 dan b* = 8,8. Kedua cara ekstraksi memiliki komponen fitokimia yang sama, yaitu flavonoid, saponin dan tannin.

Volume 5
Pages 11-16
DOI 10.30588/JEEMM.V5I1.777
Language English
Journal None

Full Text