Archive | 2021

Upaya Pembinaan Pembentukan Kampung Salak sebagai Kampung Wisata di Kabupaten Tuban

 
 
 

Abstract


Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan pembinaan berupa sosialisasi untuk membantu Pokdarwis Taruna Mandaka Desa Rengel dalam membentuk sebuah kampung wisata, Kampung Salak di Desa Rengel Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban. Kabupaten Tuban sendiri memiliki beberapa wisata yang menjadi tujuan para wisatawan, di antaranya adalah pantai, goa, wisata religi Sunan Bonang, sungai, dan air terjun. Akan tetapi wisata berbasis kampung belum ada, sehingga hal ini menjadi dasar untuk membantu Kabupaten Tuban dalam mewujudkan adanya kampung wisata di Kabupaten Tuban terutama Desa Rengel. \xa0Berdasarkan hasil survei terhadap kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Taruna Mandaka Desa Rengel, kendala utama yang dihadapi dalam membentuk sebuah kampung wisata adalah kesadaran masyarakat. Masih banyak masyarakat yang belum menyadari manfaat yang akan diperoleh\xa0 jika kampungnya menjadi kampung wisata, salah satunya adalah adanya tambahan penghasilan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu diberikan pemahaman melalui sosialisasi serta aksi dalam pembinaan kampung wisata. Pembinaan itu sendiri tidak dapat dilakukan secara instan, sehingga perlu dilakukan secara bertahap. Tahap awal dalam kegiatan pembinaaan ini diberikan dalam bentuk sosialisasi pengelolaan sampah melalui pembentukan bank sampah serta normalisasi sungai. Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan tersebut diketahui bahwa metode yang dilakukan pada tahap awal pembinaan ini membuahkan hasil, \xa0yaitu mengaktifkan kembali bank sampah di tingkat kampung hingga tingkat desa, adanya peningkatan pemahaman warga terhadap cara pengelolaan sampah organik dan anorganik, dan berfungsinya kembali sungai seperti seharusnya. Pada kegiatan ini total responden yang diambil adalah 41 yang merupakan warga Desa Rengel. Berdasarkan hasil analisis kuesioner yang diisi responden, diketahui bahwa sebanyak 61% warga mampu membuat pupuk organik dari sampah rumah tangga dan 63% warga mau membuat pupuk organik dari sampah keluarga sendiri.

Volume 4
Pages 123-130
DOI 10.30591/JAPHB.V4I1.1930
Language English
Journal None

Full Text