Jurnal Riset Rekayasa Elektro | 2021

Perbandingan Perbaikan Sistem Pentanahan Instalasi Listrik Dengan Menggunakan Bentonit Teraktivasi Dan Sistem Pentanahan Arang-Garam (Sigarang)

 
 
 

Abstract


Penelitian ini dilakukan di dua lokasi dengan struktur jenis tanah yang berbeda. Untuk lokasi pertama yaitu bertempat di tanah belakang gedung Fakultas Teknik dan Sains Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang memiliki kondisi tanah dengan jenis tanah kering dan berbatu. Lokasi kedua yaitu bertempat di Techno Park Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang memiliki kondisi tanah dengan jenis tanah wadas atau tanah sawah. Elektroda yang digunakan adalah single rod dan triple rod. Tujuan dari penelitian adalah membandingkan pentanahan mana yang paling rendah resistansi tanahnya. Untuk perbaikan nilai tahanan tanah maka ditambahkan media arang-garam (SIGARANG) dan media bentonit aktivasi.Berdaskan hasil penelitian disimpulkan bahwasanya pentanahan di lokasi pertama di FTS UMP dengan sistem tanpa perbaikan menghasilkan nilai rata-rata 58,7 Ω untuk single rod dan 19,6 Ω untuk triple rod. Sistem arang-garam menghasilkan nilai rata-rata 38,6 Ω dan 17,6 Ω untuk single rod dan triple rod. Menggunakan bentonit aktivasi menghasilkan nilai rata-rata 40,1 Ω dan 18,3 Ω untuk single rod dan triple rod. Pada lokasi kedua yaitu di Techno Park dengan sistem pentanahan tanpa perbaikan menghasilkan nilai rata-rata 11,6 Ω untuk single rod dan 4,2 Ω untuk triple rod. SIGARANG menghasilkan nilai rata-rata 8,4 Ω dan 4,1 Ω untuk single rod dan triple rod. Menggunakan bentonit aktivasi menghasilkan nilai rata-rata 9,3 Ω dan 4,1 Ω untuk single rod dan triple rod. Dapat disimpulkan pada penelitian ini bahwa sistem pentanahan menggunakan garam-arang nilai resistansi lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan bentonit aktivasi dan pentanahan tanpa perbaikan dengan persentase yaitu 64,7%-72,4% .

Volume None
Pages None
DOI 10.30595/jrre.v3i1.9667
Language English
Journal Jurnal Riset Rekayasa Elektro

Full Text