TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin | 2021

FEMINITAS DAN DEKONSTRUKSI PEREMPUAN DALAM ISLAM: STUDI KASUS PEMIKIRAN NASR HAMID ABU ZAYD

 

Abstract


Ketika gender menjadi sebuah alat untuk menganalisis dan mendeteksi fenomena ketidakadilan antara laki-laki dan perempuan di masyarakat, maka feminis dapat menggunakan teori gender untuk membantu menganalisis berbagai bentuk diskriminasi gender yang ada atau mungkin ada dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Nasr Hamid Abu Zayd salah satu tokoh ilmuan Muslim yang secara terang-terangan mengaku sebagai seorang feminis. Melalui gagasan-gagasannya, Nasr Hamid Abu Zayd berusaha membongkar hegemoni sektarian-rasialistik dengan melakukan dekonstruksi terhadap pemaknaan perempuan dalam ayat-ayat al-Qur’an dengan menggunakan model pembacaan kontekstual. Artikel ini bermaksud untuk memaparkan gagasan atau konsep dekonstruksi gender Nasr Hamid Abu Zayd, baru setelah itu mengidentifikasi aspek-aspek feminitas dan peran perempuan dalam Islam. Metode penilitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis kajian pustaka atau library research, data diperoleh dari berbagai literatur buku, artikel, jurnal, majalah, dan hasil kajian terdahulu lainnya. Kajian ini menemukan bahwa studi kasus atas pemikiran Nasr Hamid Abu Zayd tentang feminitas dan dekonstruksi perempuan dalam Islam telah memicu perdebatan di dalam konteks keagamaan, sosial, politik, dan historis. Oleh sebab itu, Nasr Hamid Abu Zayd berusaha untuk memaknai kembali ayat-ayat al-Quran yang berkaitan dengan kedudukan perempuan dalam Islam. \n\xa0 \nWhen gender becomes a tool to analyze and detect the phenomenon of injustice between men and women in society, feminists can use gender theory to help analyze the various forms of gender discrimination that exist or may exist in various aspects of people s lives. Nasr Hamid Abu Zayd is one of the leading Muslim scientists who openly claims to be a feminist. Through his ideas, Nasr Hamid Abu Zayd tried to dismantle the sectarian-racial hegemony by deconstructing the meaning of women in the verses of the Koran using model a contextual reading. This article intends to elaborate on Nasr Hamid Abu Zayd s ideas or concepts of gender deconstruction, only then to identify aspects of femininity and the role of women in Islam. This research method uses a qualitative approach to the type of literature review or library research, data is obtained from various literature books, articles, journals, magazines, and the results of other previous studies. This study finds that the case study on Nasr Hamid Abu Zayd s thoughts on the femininity and deconstruction of women in Islam has sparked debates in religious, social, political, and historical contexts. Therefore, Nasr Hamid Abu Zayd tried to re-interpret the verses of the Qur’an relating to the position of women in Islam.

Volume None
Pages None
DOI 10.30631/TJD.V19I1.113
Language English
Journal TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin

Full Text