Archive | 2019

Pelaksanaan Program Pengendalian TB dengan Menggunakan Strategi Directly Observed Treatment Short-Course di Puskesmas Siulak Mukai Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci Tahun 2014

 
 
 

Abstract


Penyakit TB merupakan kedaruratan global bagi kemanusiaan, diperkirakan sepertiga penduduk dunia\xa0 terinfeksi Mycobacterium Tuberculosis. Indonesia tahun 2009 merupakan negara dengan kasus TB terbanyak ke-5 di dunia. Menyikapi besarnya kasus TB di dunia, WHO pada tahun 1995 merekomendasikan strategi DOTS sebagai strategi pengendalian TB. Secara nasional pencapaian program TB di Indonesia sudah mencapai target, namun di Puskesmas Siulak Mukai pecapaian CDR belum mencapai target. Tujuan penelitian ini mengetahui bagaimana pelaksanaan strategi DOTS di Puskesmas Siulak Mukai. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi ditinjau dari tiga komponen sistem, yaitu input , proses, dan output dengan jumlah informan sebanyak 7 orang. Metode penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif bertujuan mengetahui tingkat pengetahuan responden tentang penyakit TB dengan jumlah responden sebanyak 20 orang.\xa0 Hasil penelitian kualitaif didapatkan permasalahan pada komponen input , yaitu SDM yang melaksanakan program TB adalah petugas labor karena belum ada petugas khusus program TB di Puskesmas. Permasalahan pada komponen proses adalah kurang efektifnya fungsi manajemen program TB pada perencanaan, pengorganisasian, dan penggerakan karena P2M tidak terlibat membuat perencanaan program TB, pelaksana program tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya serta masih kurangnya tenaga yang terlibat sebagai pelaksana program TB. Pada komponen output pencapaian CDR tidak sesuai target karena belum optimalnya kerjasama tenaga kesehatan dalam mendeteksi kasus TB di lapangan. Hasil penelitian kuantitatif didapatkan tingkat pengetahuan pasien TB dan PMO sebagian besar adalah baik karena adanya upaya petugas kesehatan menyampaikan informasi penyakit TB\xa0 pada pasien dan PMO. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan pelaksanan program TB di Puskesmas Siulak Mukai terkendala pada petugas pelaksana, fungsi perencanaan, pengorganisasian dan penggerakan. Disarankan dalam pelaksanaan program TB dilaksanakan oleh petugas khusus TB dan mengoptimalkan fungsi manajemen program TB di Puskesmas.

Volume 10
Pages 13-21
DOI 10.30633/JKMS.V10I2.361
Language English
Journal None

Full Text