Archive | 2019

Aplikasi Pemupukan Organik dan Hayati di Sawah Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat

 
 

Abstract


ABSTRAK Sebagian sawah di\xa0 Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya tertimbun material letusan Gunung Galunggung pada 1982 sehingga kualitas sawah tidak sebaik sebelum letusan. Peningkatan kualitas tanah sawah dapat dilakukan dengan bahan organik dan pupuk hayati. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan dasar tentang pupuk hayati kepada petani di desa Sinagar dan Linggajati serta meningkatkan keterampilan petani dalam aplikasi pupuk hayati disertai kompos. Untuk mencapai tujuan tersebut, telah dilakukan diskusi kelompok terfokus dan penyuluhan mengenai pupuk hayati, praktek pembuatan kompos dan apliksi pupuk hayati konsorsium di sawah. Hasil kegiatan ini adalah 20 orang petani memahami\xa0 peran mikroba dan pupuk kotoran ternak serta komps dalam produksi tanaman; tetapi\xa0 mereka belum mampu membuat pupuk organik sesuai standard. Hanya satu orang petani yang mengaplikasikan pupuk hayati disertai penambahan kompos di tanah sawah sehingga meningkatkan produksi sebesar 1%.\xa0 Program ini memberikan gambaran bahwa teknologi pupuk hayati dapat diadopsi oleh petani di Kecamatan Sukaratu. Kata kunci: \xa0bahan Organik;\xa0 kotoran ternak; padi sawah; pupuk hayati. ABSTRACT Some of the paddy fields in Sukaratu Sub-district, Tasikmalaya Regency were buried by Mount Galunggung s eruption material in 1982 so that the quality of soil was worse than that before the eruption. Improving the quality of paddy soil can be established with biological fertilizers. The purpose of this community service was to introduce the basic knowledge about biofertilizer to farmers in the Sinagar and Linggajati Village; and to improve farmers skills in the application of biological fertilizers and compost. To achieve the goals, we conducted a focused group discussion, short extension program on biological fertilizers, compost production, and consortium biofertilizer application in paddy fields. The result verified that 20 farmers has knowledge about the role of beneficial microbes, manure and compost for plant production but they did not able to prepare standardized organic matter. However one farmer was interested to apply biofertilizers along with compost to paddy fields. This program illustrates that biofertilizer technology can be adopted by farmer in Sukaratu Sub-district. Key Words: biofertilizer; cattle manure; organic matter; paddy soil

Volume 4
Pages 1-8
DOI 10.30651/aks.v4i1.2136
Language English
Journal None

Full Text