Archive | 2021

Edukasi Guru SD Kaligawe Semarang sebagai Upaya Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pemeliharaan Infrastruktur Pengendali Banjir

 
 
 

Abstract


Kaligawe merupakan salah satu daerah rawan banjir di Kota Semarang. Kawasan Kaligawe termasuk dalam Sub Sistem Kali Tenggang. Penanganan terhadap banjir di Kaligawe telah dilakukan oleh pemerintah berupa normalisasi sungai dan pembangunan sistem polder sebagai bagian dari sistem drainase. Untuk menjamin keberlanjutan pengelolaan sistem drainase, diperlukan keterlibatan seluruh stakeholders , termasuk partisipasi masyarakat yang bertempat tinggal di dalamnya. Di wilayah Kaligawe, ada beberapa bangunan infrastruktur pengendali banjir seperti kolam retensi, rumah pompa, pintu gerak dan saluran drainase. Bangunan infrastruktur tersebut dapat terganggu fungsinya bila masyarakat tidak peduli, seperti membuang sampah di saluran drainase, merusak kolam retensi, mengambil/mencuri peralatan di rumah pompa dan lain sebagainya. Oleh sebab itu warga di kawasan tersebut perlu mendapatkan edukasi bagaimana hidup di lingkungan sistem polder. Sekolah Dqsar (SD) Kaligawe berada di wilayah Kaligawe, dimana para guru perlu diberikan edukasi agar dapat ikut berpartisipasi dalam pemeliharaan bangunan infrastruktur pengendali banjir. Edukasi yang akan diberikan meliputi pemahaman tentang penyebab dan dampak banjir di Semarang, penanganan banjir dan bangunan infrastruktur pengendali banjir di sekitar sekolah serta mitigasi bencana dan konsep Sekolah Siaga Bencana (SSB). Hasil pre-test terhadap guru, menunjukkan bahwa guru-guru di SD Kaligawe masih banyak yang tidak memahami bangunan pengendali banjir yang ada di sekitar lingkungan kerja mereka. Melalui edukasi yang diberikan dalam penyuluhan, guru-guru bisa memahami peran yang harus dilakukan dalam menjaga keberlangsungan bangunan pengendali banjir. Hasil post-test menunjukkan tingkat pemahaman yang meningkat pada guru-guru terhadap pengendalian banjir di wilayah Kaligawe. Kaligawe is one of the flood areas in the city of Semarang. Kaligawe area is included in the Kali Tenggang Sub-System. The government has handled floods in the area in the form of river normalization and construction of a polder system as part of the drainage system. To ensure the sustainability of the drainage system management, it requires the involvement of all stakeholders, including the participation of the people who live in it. In the Kaligawe area, there are several flood control infrastructure buildings such as retention ponds, pump houses, mobile gates and drainage channels. The function of these infrastructure buildings can be disrupted if the community does not care, such as throwing garbage in the drainage channels, damaging retention ponds, taking / stealing equipment at pump houses and so on. Therefore, residents in the area need to get education on how to live in a polder system environment. SD Kaligawe is located in Kaligawe area, where teachers need education in order to participate in the maintenance of flood control infrastructure. The education that will be provided includes understanding the causes and impacts of floods in Semarang, flood management and building flood control infrastructure as well as disaster mitigation and the concept of Disaster Alert School (SSB). The results of the pre-test conducted in this study showed that many teachers at SD Kaligawe did not understand the flood control buildings that were around their school environment. Through the education provided in counseling, teachers can understand the role that must be played in maintaining the sustainability of flood control buildings. The results of the post test showed an increased level of teachers on understanding of flood control in the Kaligawe area.

Volume 3
Pages 10-18
DOI 10.30659/IJOCS.3.1.10-18
Language English
Journal None

Full Text