Archive | 2019
PENGARUH SEKSISME DAN HARGA DIRI TERHADAP SELF OBJECTIFICATION PADA MAHASISWI
Abstract
Penampilan fisik merupakan hal yang penting bagi perempuan, karena perempuan akan merasa sukses sebagai perempuan yang ideal apabila ia dapat menampilkan tubuh yang cantik. Adanya self objectification memungkinkan terjadinya pementingan terhadap aspek fisik yang tampak dibandingkan aspek kompetensi fisik yang tidak tampak dalam menentukan kualitas tubuh seseorang.\xa0 Penyematan kata cantik bisa menjadi suatu hal yang merendahkan perempuan karena tidak menghargai perempuan dalam kapasitas yang sebenarnya, melainkan hanya menghargai kecantikan yang dimilikinya bukan karena prestasi, pekerjaan, ataupun pemikirannya. Hal ini dapat menimbulkan diskriminasi terhadap perempuan dikarenakan perbedaan gender (sexism). Terjadinya self objectification disebabkan oleh rendahnya kepuasan terhadap kondisi fisik serta kurang memiliki perasaan berharga (self esteem) akan penampilan fisik yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa sexism dan self esteem mempengaruhi self objectification. Subjek dalam penelitian ini ialah mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya sebanyak 299 orang. Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini ialah skala The Objectified Body Consciousness Scale untuk mengukur self objectification , The Ambivalent Sexism Inventory untuk mengukur sexism, dan Multidimensional Self Esteem Inventory untuk mengukur self esteem . Hasil penelitian menunjukkan sexism baik hostile sexism maupun benevolent sexism memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap terjadinya self objectification . Sedangkan self esteem tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap self objectification