Archive | 2021

PKM PEMANFAATAN KINCIR ANGIN UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN DAN PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK PETANI GARAM TRADISIONIL DI KECAMATAN LAPANG KABUPATEN ACEH UTARA

 
 
 

Abstract


Kelompok Usaha Tani Garam Peunawa yang selama ini menaungi 16 petani garam di Desa Matang Tunong, Kecamatan Lapang, Kabupaten Aceh Utara, Propinsi Aceh. Kelompok Usaha ini merupakan Kelompok Usaha yang didirikan petani garam untuk menampung dan memasarkan garam yang dihasilkan secara bersama para petani garam. Saat ini Kelompok Usaha Garam Peunawa mengalami permasalahan kekurangan air baku garam, dimana dalam mengairi lahan garam para petani masih mengandalkan air pasang, hal lain yang dilakukan petani dengan mengairi air baku garam dengan cara menangguk air dari saluran dan menggunakan pompa air. Ketergantungan air baku garam pada musim pasang , menyebabkan petani hanya dapat ber produksi\xa0 17 hari\xa0 kerja per bulan , karena siklus pasang siang hari hanya 17 dalam 1 bulan, dengan rata-rata produksi sebesar 25 kg perhari atau 425 kg /bulan, dengan harga jual melalui kelompok Rp. 5200 per kg dan mendapat penghasilan Rp. 2.210.000 perbulan. Dalam penguatan\xa0 kapasitas kelembagaan dan manajemen usaha Kelompok Usaha Tani Peunawa, perlu adanya pembenahan pada sistem tata kelola usaha yang tertip dan terstruktur. Penguatan dibidang produksi diarahkan supaya produk garam dikelompokkan berdasarkan kualitas garam, sistem pemasaran eceran dengan sistem kemasan dalam berat 1 kg, 2 kg dan 5 kg dengan kantong berlogo kelompok, sehingga mendapat daya tarik sendiri bagi konsumen, menambah nilai jual dari Rp. 5200/kg menjadi Rp. 5500 – 5800/kg. Pelatihan yang diberikan yaitu bagaimana para petani dapat mengoperasikan kincir angin, merawat dan dapat menjaga keberlangsungan penggunaan serta dapat diperbanyak untuk keberlanjutan penggunaannya oleh petani garam. Teknologi tepat guna yang dipilih untuk mengairi lahan garam petani adalah kincir angin vertikal type Savonius rotor L,\xa0\xa0 kincir angin tipe ini cocok pada kecepatan angin 3 sampai 7 km/menit sehingga dapat diperoleh daya isap pompa secara maksimal. Kincir ini akan terus berputar jika aliran angin menyapu baling-baling kincir dari berbagai arah, gaya putaran porosnya dapat langsung dikopel dengan sistem mekanik untuk merubah putaran rotasi menjadi gerak lurus untuk menggerak pompa torak. Untuk mencukupi ketersediaan air 30 hari/bulan dibangun pintu air pasang surut di hilir saluran sehingga pada saat air surut stok air tetap tersedia sehingga produktifitas produksi dan peningkatan pendapatan petani garam akan terus meningkat

Volume 5
Pages 11
DOI 10.30811/VOKASI.V5I1.2047
Language English
Journal None

Full Text