Archive | 2019
Optimasi kekilapan pada pengecatan pelat St37 dengan metode respon permukaan
Abstract
Pengecatan adalah proses pelapisan permukaan dengan pelapis berbentuk cair dengan tujuan untuk perlindungan dan keindahan. Untuk tujuan keindahan, salah satu tolak ukurnya adalah kekilapan yang dapat diukur dengan gloosimeter dalam satuan gloss unit (GU). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeroleh nilai GU optimum dengan memvariasi parameter yang berpengaruh. Eksperimen dirancang dengan metode respon permukaan (RSM) dengan desain Box-Behnken tiga faktor dan masing-masing faktor tiga level. Faktor dan level tersebut adalah tekanan (3 bar, 4 bar dan 5 bar), diameter nozzle (1.2 mm, 1.3 mm dan 1.4 mm) dan suhu pengeringan pada oven pasca penegecatan (55 o C, 60 o C dan 65 o C). Masing-masing kombinasi parameter diulang tiga kali. Mesin cat tipe semprot digunakan dalam eksperimen ini pada material St37. Pengolahan data dengan Minitab 18 menunjukkan bahwa ketiga faktor yang berpengaruh terhadap kekilapan secara urut adalah tekanan, diameter nozzle dan suhu pengeringan. Nilai kekilapan tertinggi sebesar 50.9 GU dicapai pada kombinasi faktor tekanan 5 bar, diameter 1.3 mm dan suhu oven pengering dijaga pada 55 o C. Sebaliknya dengan kombinasi tekanan 4 bar, diameter nozzle 1.3 mm dan suhu oven 65 o C diperoleh kekilapan minimum serendah 22.7 GU. Analisis biaya menunjukkan bahwa biaya antara penelitian dan bengkel resmi menggunakan cat nitrocelullose memiliki selisih harga Rp. 205.908. Sedangkan perbandingan biaya dengan penggunaan cat polyurethane adalah Rp. 698.348. Dari selisih biaya dapat dilihat bahwa pelapisan dengan menggunakan cat polyurethane menghasilkan kualitas cat yang lebih baik serta nilai gloss unit lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan cat nitrocelullose . Jadi, semakin meningkat nilai gloss unit maka semakin banyak biaya produksi yang dibutuhkan. Kata Kunci : Pengecatan, Kekilapan, RSM, Box-Behnken , Analisis Biaya Optimization of shine in St37 plate painting\xa0 with the response surface method Abstract Painting is a coating type by application of liquid film onto a surface. Two main purpose of painting is protection and decoration. For the later purpose, a method to quantify is by its glossiness using gloss meter in gloss unit (GU). This research purpose is to optimize glossiness by varying the factors influencing the glossy using Response Surface Methodology (RSM) with Box-Behnken design. Three factors and their variationas were: (i) pressure \xa0(3 bar, 4 bar and 5 bar), (ii) nozzle diameter (1.2 mm, 1.3 mm and 1.4 mm) and (iii) the drying oven temperature (55 o C, 60 o C and 65 o C). The machine for painting was paint demonstrator with which using spray type on St37 material . Each combination of factor were repeated three times. Minitab 18 was employed for processing the data. The maximum glossinees of 50.9 GU was achived by using combination pressure of 5 bar, nozzle diameter of 1.3 mm and drying temperature of 55 o C. While, combination of pressure of\xa0 4 bar, nozzle diameter of 1,4 mm and dryng temperatyre of 65 o C resulted in the lowest glossinees of 22.7 GU. Another analysis also carried out on the cost of painting between real workshop and this research using two kind of paints. Painting using polyurethane would have different cost of Rp689,348. While when using nitrocellulose the cost difference was Rp205,908. The polyurethane paint usually used by the real workshop outweight in the glossy unit in compare to nitrocellulose which was used in this experiments. Keyword s : Coating, Gloss Units, RSM, Box-Behnken Design, Comparison of costs .