Archive | 2021

Analisis Kadar Residu Pestisida Sebelum dan Sesudah Perlakuan Pencucian Menggunakan Citrus Aurantifoliia pada Lactuca Sativa L

 
 

Abstract


Residu pestisida adalah sisa pestisida, termasuk hasil perubahannya yang terdapat pada atau dalam jaringan manusia, hewan, tumbuhan, air, udara atau tanah. Masih terdapatnya kasus nilai residu pestisida yang melebihi Batas Maksimum Residu (BMR) yang telah ditetapkan, seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Alen (2015) mendapatkan hasil nilai residu profenofos pada selada melebihi nilai ambang batas. Desa Sempajaya merupakan distributor yang paling banyak memasarkan selada, dikarenakan kebanyakan penduduk Desa Sempajaya menanam selada pada lahan pertanian mereka. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui nilai residu pestisida pada selada sebelum dilakukan pencucian dan sesudah dilakukan pencucian menggunakan asam jeruk nipis. Jenis penelitian adalah deskriptif. Objek dalam penelitian ini adalah selada dari Desa Sempa Jaya, Pasar Induk Medan, dan dari penjual Burger di Jalan Dr. Mansyur. Sampel diambil dengan menggunakan purposive sampling , dengan mengambil sebanyak 1 sampel dari desa Sempa Jaya, 1 sampel selada dari pedagang sayur selada yang ada di pasar induk dan 1 sampel selada yang berasal dari penjual burger di jalan Dr.Mansyur. Data penelitian diolah secara deskriptif dengan melihat persentase yang telah terkumpul disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Semua sampel yang diuji dengan bahan aktif difenoconazole setelah dicuci mengalami rata-rata penurunan sebanyak 29,05%. Hanya satu sampel yang terdeteksi terkandung bahan aktif fention yang mengalami penurunan residu sebanyak 86,15%. Saran untuk Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian terkait agar selalu melakukan pemeriksaan terhadap hasil panen sebelum dipasarkan dan juga memberikan sosialisasi/ penyuluhan dan kepada masyarakat hendaknya lebih teliti dalam memilih sayuran serta melakukan pencucian pada selada sebelum dikonsumsi, sehingga apabila terdapat residu pestisida dapat berkurang nilai residunya agar aman untuk dikonsumsi.

Volume 6
Pages 185-193
DOI 10.30829/JUMANTIK.V6I2.8103
Language English
Journal None

Full Text