Archive | 2021

PERBAIKAN SIFAT FISIKA TANAH GAMBUT DENGAN PENAMBAHAN AMELIORAN DARI LIMBAH KELAPA SAWIT PADA PEMBIBITAN KAKAO (Theobroma cacao L.)

 
 

Abstract


Tandan kosong, limbah cair, dan abu \xa0boiler yang \xa0merupakan limbah dari kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai amelioran pada tanah gambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sifat fisika yang terdiri dari warna, kadar air, serat, dan kadar abu gambut. Selain itu mengetahui pertumbuhan vegetatif (tinggi batang dan jumlah daun) bibit kakao setelah ditambahkan bahan amelioran tersebut. Metode penelitian adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan, yaitu tanah gambut (kontrol), tanah gambut dengan penambahan abu boiler (AB), tandan kosong kelapa sawit (TKKS), dan limbah cair pengolahan kelapa sawit (LCPKS). Data yang diperoleh diuji dengan uji F, apabila berpengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut Duncan pada taraf 5%. Hasil analisis awal sifat fisika tanah sebelum penambahan abu boiler, tandan kosong kelapa sawit, dan limbah cair pabrik kelapa sawit menunjukkan bahwa tingginya tingkat kemasaman tanah, dan juga memiliki nilai kadar air rendah. Hasil penelitian menunjukkan pemberian limbah pabrik kelapa sawit dapat menaikkan \xa0nilai pH dan kadar air untuk semua perlakuan. Nilai pH dan kadar abu tertinggi yaitu pada perlakuan penambahan tanah gambut dengan abu boiler yaitu nilai pH 5,23 dan kadar abu 15,71%, sedangkan nilai tertinggi kadar air dan serat diperoleh dari perlakuan penambahan tanah gambut dengan tandan kosong kelapa sawit, yaitu kadar air 25,19% dan serat 0,08%. Peningkatan nilai pH, kadar air, kadar abu dan serat maupun perubahan warna yang terjadi, menunjukkan bahwa limbah pengolahan pabrik kelapa sawit memiliki potensi untuk dioptimalkan sebagai unsur hara dalam memperbaiki sifat fisika pada tanah gambut yang berkelanjutan. Berdasarkan analisa sidik ragam pemberian abu boiler (AB), tandan kosong kelapa sawit (TKKS), maupun limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif bibit kakao. Pemberian AB, TKKS, dan LCPKS dapat memberikan pertambahan terhadap tinggi bibit kakao, meskipun perlakuan tersebut tidak berpengaruh. Sedangkan, berdasarkan analisa sidik ragam pemberian abu boiler (AB), tandan kosong kelapa sawit (TKKS), maupun limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) hanya berpengaruh pada 2 MST.

Volume 12
Pages 38-44
DOI 10.30997/JP.V12I1.2245
Language English
Journal None

Full Text