Archive | 2021

Direct Medical Cost Analysis Of Ceftriaxone Vs Levofloxacine Therapy For Community Acquired Pneumonia Patient at The X Government Hospital NTB

 
 

Abstract


Cyntiya Rahmawati*1, Baiq Leny Nopitasari2 1Prodi D3 Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram 2Prodi S1 Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram email: [email protected] <1spasi> (tanggal diterima: 30-12-2020 , tanggal disetujui: 31-03-2021) <1spasi> <1spasi> INTISARI Pneumonia merupakan penyakit infeksi dengan jumlah kasus terbanyak di Rumah Sakit Pemerintah X di NTB tahun 2018. Dampak terburuk pneumonia di negara berkembang seperti di Indonesia adalah risiko kematian serta tingginya biaya pelayanan kesehatan. Sehingga diperlukan pengelolaan biaya secara efektif dan efisien. Pilihan terapi pneumonia komunitas yang digunakan di RS X adalah seftriakson dan levofloksasin yang memiliki selisih harga yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung rata-rata biaya langsung medis pada pasien pneumonia komunitas yang menggunakan terapi seftriakson dan levofloksasin di rawat inap Rumah Sakit Pemerintah X di NTB tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif analisis dengan menggunakan data sekunder yang membandingkan rata-rata biaya langsung medis dari dua alternatif terapi pneumonia komunitas dengan perspektif BPJS Kesehatan. Komponen biaya langsung medis yang dihitung adalah biaya obat, perawatan, dokter, IGD, akomodasi, dan laboratorium. Jumlah sampel diperoleh 65 pasien. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Rata-rata biaya langsung medis penggunaan obat seftriakson sebesar Rp.3.034.965, sedangkan levofloksasin sebesar Rp.1.594.053; (2) Terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata biaya langsung medis sebesar Rp.1.440.912 perpasien; (3) Levofloxacin memberikan nilai rupiah yang terendah dibandingkan seftriakson pada pasien pneumonia komunitas.

Volume 18
Pages 74-81
DOI 10.31001/JFI.V18I1.1117
Language English
Journal None

Full Text