Archive | 2019

MENINGKATKAN KINERJA GURU BIMBINGAN KONSELING MELALUI DIKLAT PENYUSUNAN ADMINISTRASI BERBASIS TAGIHAN RUTIN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 8 PURWOREJO SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Abstract


Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling di satuan pendidikan bertugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melakukan tindaklanjut layanan bimbingan dan konseling.Tanggungjawab pengelolaan program layanan Bimbingan dan Konseling pada satuan pendidikan dilakukan oleh kepala satuan pendidikan. (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008). Untuk mewujudkan tanggungjawab tersebut maka penulis sebagai kepala satuan Pendidikan akan melakukan tindakan pendidikan dan pelatihan berbasis tagihan rutin dalam rangka meningkatkan kinerja Konselor atau guru bimbingan konseling dalam menyusun administrasi. Rentang waktu penelitian ini selama semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019. Siklus pertama dilaksanakan pada triwulan pertama semester ganjil (Juli s.d. September 2018) dan siklus kedua dilaksanakan pada triwulan kedua semester pertama (Oktober s.d. Desember 2018). Indikator kinerja tersebut digunakan untuk mengukur kinerja individu setiap guru Bimbingan Konseling. Kinerja kolektif semua guru BK di SMA Negeri 8 purworejo pada akhirnya juga akan diukur dengan menggunakan indikator yang sama. Penelitian Tindakan akan diakhiri bila hasil yang diperoleh sudah mencapai kriteria Baik atau Kinerja Guru BK SMA Negeri 8 Purworejo sudah mencapai kriteria Standar (Rata-rata skor 39 sampai dengan\xa0 77.5). Penelitian ini dilakukan dua Sikulus karena setelah dilakukan tindakan Siklus II hasilnya sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu mencapai kriterian baik atau mencapai Standar kinerja Guru Bimbingan Konseling. Pengaruh diklat penyusunan administrasi BK berbasis tagihan rutin untuk meningkatkan kinerja guru bimbingan konseling di SMA Negeri 8 Purworejo Tahun Pelajaran 2018/2019 semester ganjil yaitu pada kondisi awal kategori kinerja guru bimbingan konseling adalah Dibawah Standar dengan skor rata-rata 4,5 setelak dilakukan tindakan dua siklus berubah meningkat menjadi kategori Standar dengan skor rata-rata 58,67.

Volume 3
Pages 292-300
DOI 10.31002/IJEL.V3I1.1870
Language English
Journal None

Full Text