Archive | 2019

ANALISIS POTENSI WILAYAH PROVINSI JAWA TENGAH (STUDI KASUS : TAHUN 2010-2016)

 
 
 

Abstract


Potensi wilayah dalam rangka otonomi daerah semakin digali dari sisi keilmuan dan lapangan. Otonomi daerah yang digaungkan sejak tahun 2001 menuntut daerah secara nyata dan bertanggung jawab dalam hal mengelola sumber pendapatan yang ada supaya meningkatkan perekonomian daerah. Potensi daerah dalam penelitian ini digali menggunakan alat analisis shiftshare E-M , connectivity quotient (CQ), dan Klassen Tipologi. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Sektor yang kompetitif dan terspesialisasi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2010-2016 yaitu sektor industri pengolahan karena memiliki daya saing tinggi karena nilai Differential Shift (Cj) lebih besar daripada Jawa Tengah Share (Nj). (2) CQ Provinsi Jawa Tengah dibandingkan provinsi di Pulau Jawa dapat dilihat bahwa Provinsi Jawa Tengah termasuk ke dalam memiliki posisi kurang menguntungkan dalam berinteraksi dengan provinsi- provinsi lainnya. Sedangkan CQ setiap kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah dibandingkan Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat bahwa ada 19\xa0 kabupaten/kota tergolong ke dalam wilayah yang memiliki tingkat aksesibilitas yang tinggi yakni Kabupaten Banjarnegara, Purworejo, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Grobogan, Kudus, Demak, Semarang, Temanggung,\xa0 Kendal, Batang, Kota Magelang, Kota Surakarta, Kota Salatiga, Kota Semarang, dan Kota Pekalongan. (3) Provinsi Jawa Tengah berada pada kuadran empat dimana Jateng termasuk dalam wilayah dikategorikan pada daerah yang relatif tertinggal, hal ini bisa terjadi karena wilayah referensi dalam penelitian ini ialah seluruh provinsi di Pulau Jawa yang mana terjadi ketidakmerataan tingkat PDRB antar enam provinsi yang ada

Volume 4
Pages 73-86
DOI 10.31002/REP.V4I1.1343
Language English
Journal None

Full Text