Archive | 2021
Menggapai Pengetahuan, Memperoleh Spiritualitas: Urgensi Dwi-Konsep Pengetahuan-Spiritualitas dalam Pendidikan Agama Kristen
Abstract
Pendidikan Agama Kristen dianggap sebagai mata pelajaran yang mudah untuk ditaklukkan. Praanggapan ini berangkat dari guru yang dengan mudah memberikan nilai besar kepada siswa tanpa melalui proses panjang pendidikan. Pemberian ini dikarenakan hanya melihat aspek pengetahuan sebagai acuan penilaian. Tentu hal ini tidak dapat terus dipertahankan dalam PAK. Sebab pendidikan yang berbasis agama, sudah semestinya bukan hanya menilai dari pengetahuan, melainkan spiritualitas dari naradidiknya. Artikel ini bertujuan memadukan dwi-konsep pengetahuan dan spiritualitas dalam PAK. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan memadukan antara ortodoksi, ortopraksi, dan ortopietas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk tercapainya dwi-konsep pengetahuan dan spiritualitas, maka pendidik harus menilai aspek spiritualitas dengan melihat perubahan sikap dan karakter dari peserta didiknya. Guru PAK dapat menggunakan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei karakter dalam Asesmen Nasional yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pengganti Ujian Nasional sebagai panduannya. Memang menjadi persoalan hingga saat ini adalah terkait membuat rubrik penilaian PAK yang belum ada kata sepakat dari para akademisi dan praktisi PAK.