Archive | 2019

Penambahan Ekstrak Daun Mangrove Rhizophora apiculata pada Pakan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) untuk Pencegahan Vibriosis

 
 
 

Abstract


Udang vaname merupakan salah satu komoditas air payau yang diintroduksi\xa0 sebagai solusi untuk menggantikan udang windu ( Penaeus monodon ) yang mengalami penurunan kualitas. Kendala yang dihadapi dalam budidaya udang vaname adalah serangan penyakit salah satunyan vibriosis, yang disebabkan oleh genus vibrio dalam hal ini yaitu V. parahaemolyticus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak daun mangrove Rhizophora apiculata \xa0dengan dosis berbeda pada pakan udang vaname untuk pencegahan vibriosis. Udang diberi ekstrak daun mangrove dari umur 27 hari sampai 67 hari pada wadah kontainer ukuran 40 cm x 30 cm x 28 cm masing-masing 20 ekor/wadah dengan volume 20 liter. Penelitian dilakukan dalam 5 perlakuan, kontrol + (Pakan tanpa campuran ekstrak dan diinfeksi V. parahaemolyticus 10 6 cfu/ml sebanyak 0,1 ml/ekor), kontrol - (pakan tanpa ektrak dan tanpa infeksi bakteri), P1 (pakan dicampur 0,5% ekstak daun mangrove dan diinfeksi bakteri), P2 (1% ekstrak dan diinfeksi), P3 (2% ekstrak dan diinfeksi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun mangrove dengan dosis 2%\xa0 mampu mempertahankan SR sebesar 76,67%, meningkatkan jumlah THC udang vaname sebesar 7,55×10 6 sel/ml dan DHC (sel hialin 84,3% dan granular 15,3%) yang berperan dalam sistem imun udang. Sedangkan jumlah bakteri dan jumlah vibrio di usus yaitu, 64.7× 10 8 cfu/ ml dan 16 × 10 8 cfu/ml.\xa0 Berdasarkan hasil penelitian ini penggunaan ekstrak daun mangrove Rhizophora apiculata dapat digunakan pada budidaya udang vaname sebagai imunostimulan karena dapat meningkatkan kelangsungan hidup, THC, DHC dan menekan jumlah bakteri pada usus udang vaname.

Volume 4
Pages 91-101
DOI 10.31093/joas.v4i2.75
Language English
Journal None

Full Text