Archive | 2021

PENGARUH JARAK UKUR DAN JENIS TERMOMETER INFRAMERAH PADA HASIL PENGUKURAN SUHU TUBUH SEBAGAI SKRINING AWAL COVID-19

 
 
 
 

Abstract


Saat ini, pengamatan suhu tubuh dilakukan di berbagai area publik, seperti area masuk perkantoran, area transportasi umum (bandara, stasiun, pelabuhan, dan terminal), serta wilayah perbatasan. Hal tersebut merupakan salah satu upaya deteksi awal dan pencegahan penyebaran coronavirus disease 2019 (COVID-19). Pengukuran suhu tubuh di area publik dilakukan menggunakan termometer non-kontak untuk meminimalisasi risiko penyebaran. Termometer non-kontak yang banyak digunakan adalah termometer inframerah jenis genggam ( thermogun ). Pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer inframerah dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya jarak ukur dan jenis termometer inframerah. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran suhu tubuh menggunakan 3 termometer inframerah dengan jarak pengukuran yang divariasi (1 – 20 cm). Pengambilan data dilakukan kepada 10 responden di beberapa lokasi dengan suhu dan kelembaban ruang yang bervariasi. Hasil pengukuran suhu menggunakan 2 termometer medis menunjukkan bahwa pengukuran dengan jarak 1 – 10 cm tidak memiliki perbedaan suhu yang signifikan dengan simpangan sebesar 0,1 dan 0,5 o C, namun pada pengukuran dengan jarak 20 cm terjadi simpangan sebesar 0,6 dan 1,1 o C. Hal ini menunjukkan bahwa jarak pengukuran sangat berpengaruh terhadap hasil pengukuran suhu tubuh manusia. Pengukuran suhu tubuh harus dilakukan dengan jarak sesuai spesifikasi masing-masing termometer. Pengukuran suhu tubuh dengan jarak lebih jauh dari spesifikasi akan menghasilkan pembacaan yang kurang akurat. Selain itu, pengukuran suhu tubuh harus menggunakan termometer medis dengan akurasi sekitar ±0,3°C sesuai dengan ASTM E1965-98.

Volume 23
Pages 133-140
DOI 10.31153/JS.V23I2.884
Language English
Journal None

Full Text