Archive | 2021

Pengaruh Penggunaan Batu Apung Sebagai Pengganti Agregat Kasar Ditinjau Dari Kuat Tekan

 
 

Abstract


Penggunaan beton agregat ringan dalam pekerjaan konstruksi modern sangat diminati dikarenakan mempunyai berbagai macam keuntungan – keuntungan.Diantaranya, mengurangi berat sendiri yang membutuhkan dimensi menjadi lebih kecil dan memberikan biaya yang lebih rendah.Di Indonesia pemanfaatan batu apung sebagai agregat ringan masih belum berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan dan berat jenis beton menggunakan batu apung sebagai pengganti agregat kasar dengan variasi 5% -\xa0 20%.\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0 Dari hasil penelitian kuat tekan beton tertinggi didapat pada variasi 5%BA+20%FA dengan kuat tekan sebesar = 12,58 MPa namun belum mencapai kuat tekan beton rencana 25 MPa, hal ini disebebakan karena material yang digunakan kurang baik dan sifat batu apung\xa0 yang mempunyai penyerapan tinggi dan menyebabkan kebutuhan penggunaan air bertambah dan berdampak pada kuat tekan beton.\xa0 Sedangkan untuk berat jenis beton ringan pada variasi 20%BA+20%FA\xa0 dengan BJ = 1.963 kg/m3 dan sudah mendekati syarat beton ringan, yaitu 1900 kg/m3. Penurunan ini disebabkan oleh berat jenis batu apung yang lebih kecil dari berat jenis kerikil.

Volume 1
Pages 114-120
DOI 10.31284/J.JTS.2020.V1I2.1404
Language English
Journal None

Full Text