Archive | 2021

PENILAIAN RISIKO OPERASIONAL PADA KMP DRAJAT PACIRAN MENGUNAKAN METODE FMEA DAN BOW TIE RISK ASSESSMENT

 
 

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah dalam mengidetifikasi risiko operasional penerapan program Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) awak kapal selanjutnya dapat membantu perihal menghitung tingkat risiko operasional dalam penerapan program Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) di kapal penyebrangan dan untuk mempermudah memitigasi risiko operasinal dalam upaya untuk mengatasi kendala-kendala yang dijumpai dalam penerapan program Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) semua anggota tenaga kerja di kapal laut. Data sampel yang di gunakan adalah data lapangan dengan metode observasi dan kuesioner yang di dapat dari kantor Kesyahbandaran Lamongan untuk mengolah data penelitian ini mengunakan metode FMA DAN BOW TIE RISK ASSESSMENT yang mana metode ini di dasarkan pada pemahaman penulisan mengenai tingkat risiko yang di akibatkan oleh K3 awak kapal. Penyebrangan kapal Drajat Paciran Lamongan-Bahaur. Metode yang dipakai metode penelitian kualitatif-deskriptif dengan menggabungkan metode FMEA dan Bow Tie Risk Assessment . Hasil dari penelitian ini yang pertama adalah kebijakan penerapan K3 di Kapal Penyebrangan Drajat Paciran harus memenuhi persyaratan Sistem Manajemen K3, sesuai dengan ISM–Code (International Safety Management Code), Kualitas tenaga kerja di kapal Penyebrangan Lamongan-Bahur seperti crew kapal cukup memadai. Hal ini terlihat pada serifikat pelatihan–pelatihan keselamatan kapal yang dimiliki setiap crew dan Sarana dan prasarana K3 di kapal Penyebrangan semua masih kurang lengkap dan perlengkapan keselamatan yang ada di kapal,\xa0 kelayakannya tidak memenuhi standar. Berdasarkan hasil tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa sarana dan prasarana peralatan K3 yang disediakan di kapal penyebrangan perlu dilengkapi. Pemeliharaan kontinyu pada kapal yang dioperasikan, sifatnya harus rutin atau berkala, dengan prosedur internal maupun ekstenal yang telah ditetapkan. Penanggulangan kedaruratan dengan berbagai prosedur harus di tingkatkan dengan baik dan prosedur pemahaman penumpang tentang K3 saat berlayar perlu diperbaiki.

Volume 3
Pages 60-64
DOI 10.31284/P.SEMITAN.2021.1990
Language English
Journal None

Full Text