Archive | 2019

ANALISIS UMUR MINYAK TERHADAP TEMPERATUR TRANSFORMATOR 150KV AKIBAT PENURUNAN TEGANGAN TEMBUS PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) 2.1 PT PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA PEMBANGKITAN BELAWAN

 
 
 

Abstract


Pemakaian pada kondisi pembebanan yang \xa0sangat \xa0besar \xa0secara \xa0terus\xa0 menerus, maka \xa0pada transformator akan menimbulkan panas pada daerah/bagian internal dari transformator atau bisa disebut sebagai temperatur hot-spot yang bila dibiarkan akan \xa0menyebabkan \xa0degradasi \xa0pada\xa0 isolasi transformator. Dengan temperatur yang besar dapat menyebabkan transformator menjadi panas dan bisa mengurangi\xa0 keandalan \xa0kerja \xa0dari\xa0 transformator. Semakin tinggi temperatur minyak transformator maka kemampuan dielektrik minyak akan semakin menurun.Bahan dielektrik pada peralatan tegangan dibutuhkan untuk memisahkan penghantar listrik yang bertegangan sehingga antar penghantar yang bertegangan tersebut \xa0tidak \xa0terjadi hubung\xa0 singkat \xa0yang \xa0dapat \xa0menyebabkan \xa0lompatan \xa0api atau \xa0percikan. \xa0Salah \xa0satu \xa0peralatan tegangan tinggi\xa0 \xa0yang digunakan dalam sistem tenaga listrik\xa0 transformator tenaga dengan bahan dielektrik yaitu minyak trafo yang berfungsi untuk memisahkan \xa0penghantar yang bertegangan dan \xa0pendingin . Minyak trafo termasuk jenis bahan dielektrik cair berupa minyak. mempunyai kerapatan 1000 kali lebih besar daripada dielektrik gas sehingga kekuatan dielektriknya / kemampuan tegangan tembusnya lebih tinggi dari pada dielektrik gas. Hasil pengujian\xa0 tegangan tembus pada temperatur kritis (90°C) minyak baru main Transformator GT 2.1 sebesar 62.19 kV, Minyak 1 tahun sebesar \xa061.55 kV, Minyak 2 tahun sebesar 59.23 kV, dan Minyak 5 tahun sebesar 58.23 kV. \xa0Histori logsheet dari main tansformator GT 2.1 temperatur minyak transformator berada diantara 80°C s/d 90°C, berarti minyak baru main ransformator GT 2.1 dan minyak 1tahun masih layak digunakan. Sedangkan minyak 2 tahun dan 5 tahun memiliki tegangan tembus juga masih dapat dikatakan layak pakai tetapi masuk kedalam kategori minyak second \xa0layak pakai. Hasil yang didapatkan dari penelitian ke 4 variabel minyak tersebut masih dikatakan layak pakai berdasarkan kategorinya menurut IEC 60296-2003 dan IEC 60422-2005.

Volume 3
Pages 1-12
DOI 10.31289/JESCE.V3I1.2788
Language English
Journal None

Full Text