Archive | 2019

INKONTINENSIA URIN PADA LANSIA PEREMPUAN

 

Abstract


Inkontinensia urin merupakan salah satu gangguan perkemihan yang terjadi pada lanjut usia. Kejadian inkontinensia urin dapat disebabkan karena menurunnya fungsi kandung kemih dan penurunan otot disekitar saluran kemih. Banyak pendapat yang menyatakan bahwa kejadian inkontinensia urin paling sering terjadi pada perempuan. Untuk memastikan hal tersebut, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara jeniskelamindengan inkontinensiaurinpada lansia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasi . penggumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Responden merupakan seluruh lansia yang mengalami inkontinensia urin. Instrument yang digunakan adalah International Consultant Incontinence Questionnaire-Urine Incontinence Short Form (ICIQ-UISF) .51 responden dilibatkan dalam penelitian ini dengan teknik concecutive sampling. Uji analisis data menggunakan Chi-Square .Hasil analisis data didapatkan jenis kelamin perempuan mengalami inkontinensia urin sebanyak 35 (68.6%) responden, sedangkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 16 (31.4%) responden. Adapun derajat inkontinensia berat sebanyak 31 (60.8%) responden dan derajat inkontinensia sedang sebesar 20 (39.2%). Ada hubungan antara jenis kelamin dengan inkontinensia urin pada lansia dengan nilai p< 0,05 dengan nilai Odd Ratio (OR) 4.1 (1.2 – 14.5). Perlu adanya penelitian lanjutan terkait dampak inkontinensia urin pada kualitas hidup lansia. Kata Kunci : Inkontinensia Urin, Jenis Kelamin, Lansia

Volume 8
Pages 127-132
DOI 10.31596/JCU.V8I2.411
Language English
Journal None

Full Text