Archive | 2021

GANGGUAN FONOLOGI PADA ANAK PENDERITA CEREBRAL PALSY TINGKAT INTELEJENSI SEDANG STUDI KASUS D.S.N Suatu Tinjauan Neuropsikolinguistik

 
 
 

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk - bentuk gangguan fonologi pada anak penderita cerebral palsy tingkat intelejensi sedang studi kasus D.S. N dan bentuk-bentuk distribusi konstekstual gangguan fonologi\xa0 pada anak penderita cerebral palsy tingkat intelejensi sedang studi kasus D.S. N. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan studi kasus terhadap seorang anak penderita cerebral palsy tingkat intelejensi sedang. Metode yang digunakan adalah wawancara dengan menerapkan teknik rekam pada setiap tuturan yang diujarkan oleh anak penderita cerebral palsy tingkat intelenjensi sedang. Dalam mengumpulkan data, instrument yang digunakan adalah kartu gambar (Flash Cards). Setelah mengumpulkan data, tahap selanjutnya adalah mengolah data dengan mengelompokkan bentuk gangguan dengan menggunakan metode padan fonetis artikulatoris. Tahap\xa0 terakhir yang dilakukan adalah menyajikan hasil analisis data dengan metode formal dan informal. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka ditemukan anak penderita Cerebral Palsy \xa0tingkat intelejensi sedang mendominasi tiga buah tipe gangguan fonologi, yaitu penggantian (51,67%), peghilangan (63,33%) dan penambahan (10%). Pada penelitian ini tidak ditemukan tipe kesalahan fonologi yang keempat yaitu ketidakteraturan fonem. Dari 60 gambar yang telah disedikan ditemukan sebanyak 31 data yang mengalami pergantian fonem, 38 data penghilangan fonem dan sebanyak 6 data yang mengalami penambahan fonem. Penambahan fonem adalah bentuk kesalahan yang paling sedikit terjadi pada penderita CP tingkat intelejensi sedang. Hal ini dikarenakan penderita tidak mampu membetuk kata-kata baru dalam bertutur, ia lebih cenderung melakukan penghilangan fonem dalam bertutur. Selain itu, penderita CP dengan tingkat intelejensi sedang mampu menjawab semua gambar yang telah disediakan. Akan tetapi beberapa data harus dibantu dengan menggunakan stimulus sentuhan demi menunjang daya ingat penderita CP. Kemudian, untuk hasil distribusi kontekstual gangguan berbahasa tersebut ditemukan bahwa untuk ketiga tipe kesalahan fonologi paling dominan berada pada (# __ ) awal kata.\xa0 Untuk kesalahan penggantian fonem terjadi pada (# __ ), (V __ V ), ( __ #), (C __ C) dan (X __ X), penghilangan fonem (#__ ), (C __ C), (V __ V), dan (X __ X), penambahan fonem (# __ ), (C __ C ), dan (X __ ). Penggunaan distribusi kontekstual ini berguna untuk mengetahui tempat terjadinya bentuk kesalahan fonologi dan juga mengetahui perkembangan bahasa yang dimiliki oleh penderita CP tingkat intelejensi sedang studi kasus D.S.N.

Volume 5
Pages 200-209
DOI 10.31604/LINGUISTIK.V5I1.200-209
Language English
Journal None

Full Text