Archive | 2019

ISLAMIC EDUCATION VALUE IN MANDI SAFAR TRADITION

 

Abstract


Abstrak: Nilai Pendidikan Islam Dalam Tradisi Mandi Safar Di Desa Gili Indah Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah dan bentuk pelaksanaan serta nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam tradisi Mandi Safar yang dilakukan masyarakat desa Gili Indah Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu human instrument. Sedangkan analisis data yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan dan tringulasi. Hasil penelitian ini adalah: pertama, tradisi Mandi Safar yang dilakukan oleh masyarakat Desa Gili Indah Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara merupakan tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang mereka yang berasal dari suku Bugis dan suku Mandar (Sulawesi). Tradisi ini dilatarbelakngi oleh adanya keyakinan masyrakat bahwa pada bulan Safar Allah SWT menurunkan banyak penyakit dan bencana sehingga tradisi ini dilakukan untuk tolak bala. Tujuan lain dari pelaksanaan tradisi Mandi Safar ini adalah untuk pengobatan dari penyakit yang diakibatkan dari pelanggaran terhadap pantangan yang telah diikrarkan oleh nenek moyang masyarakat pada zaman dahulu. Kedua, pelaksanaan tradisi Mandi Safar yang dilakukan oleh masyarakat Desa Gili Indah Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara memiliki beberapa tahapan, yaitu: persiapan, pelaksanaan dan penutup. Ketiga, nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam tradisi Mandi Safar ini antara lain adalah nilai musyawarah untuk mufakat, pelestarian lingkungan, tolong-menolong, persaudaraan, keimanan dan ketakwaan, dan syukur. Keemapat, tradisi Mandi Safar merupakan perbuatan bid’ah yang memiliki nilai hasanah (kebaikan) dan dhalalah (sesat). \nAbstract: Religion and tradition have their own meaning, however, hardly are both separated in its practice. Therefore, the study on both term is essential. This research aimed to examine the history, the practice and the Islamic values found in Mandi Safar tradition in Gili Indah village, Pemenang district, North Lombok, and the position of Mandi Safar tradition within the Islamic law. This qualitative research collected data through observation, interview, and documentation and deployed human instrument as the research instrument. The data analysis procedures used were the extension of participation, thorough observation and triangulation. The empirical findings showed that, first, the practice of Mandi Safar as a tradition in the village was inherited by the ancestors of the local community who came from Bugis or Mandar ethnic (Sulawesi). Second, in its Practice, the tradition has several phases, namely preparation, implementation and closing. Third, the Islamic values found in the tradition were discussion for the sake of consensus, environmental preservation, mutual assistance, brotherhood, gratitude, safety, and the economics and political education. Fourth, Mandi Safar as a tradition practiced by Muslims, although remains debatable in the Islamic law, such a tradition entails Islamic education that should be maintained.

Volume 10
Pages 119-126
DOI 10.31764/PAEDAGORIA.V10I2.1038
Language English
Journal None

Full Text