Archive | 2019

ANALISA PERENCANAAN RUNWAY TAXIWAY DAN APRON PADA BANDARA SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II PALEMBANG MENGGUNAKAN METODE FAA (FEDERAL AVIATION ADMINISTRATION)

 
 

Abstract


ABSTRAK Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II adalah bandara internasional yang mengalami peningkatan pesat dari tahun ke tahun hingga saat ini. Maka dari itu diperlukan pengembangan pada Bandara. Pengembangan yang diperlukan yaitu pada perkerasan runway, taxiway, dan Apron. Metode yang dipakai untuk melakukan perencanaan adalah metode FAA (Federal Aviation Administration). Perencanaan perkerasan dengan metode FAA dilakukan dengan memplot data penerbangan, jenise pesawat, beban pesawat, beban roda pesawat kedalam grafik berdasarkan jenis dari ban pesawat rencana untuk mendapatkan tebal total perkerasan, sedangkan perencanaan dengan software FAARFIELD dilakukan dengan memasukkan data penerbangan yang sama kedalam software untuk mendapatkan tebal perkerasan rencana.Dari hasil perhitungan didapat perkerasan runway dengan tebal surface 10,16 cm, base course 20,64 cm, dan subbase 47,24 cm, Perkerasan taxiway dengan tebal surface 7,62 cm, base course 18,59 cm, dan subbase 42,4 cm. Dan perkerasan Apron sebesar 76,48. Kata Kunci : Perkerasan, Runway, Taxiway, Apron, FAA (Federal Aviation Administration).

Volume 4
Pages 20-29
DOI 10.31851/DEFORMASI.V4I1.2971
Language English
Journal None

Full Text