Archive | 2021

DINAMIKA INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM BERKEMAJUAN DI MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT

 
 
 
 

Abstract


Selama\xa0ini\xa0dukungan\xa0terhadap\xa0isu-isu publik yang dilakukan\xa0oleh organisasi keagamaan\xa0masih belum menjadi fokus utama\xa0(Hiarej & Stokke,\xa02017). Organisasi yang berbasis keagamaan seperti Muhammadiyah\xa0masih berkutat kepada isu-isu\xa0identitas\xa0keagamaan,\xa0Muhammadiyah\xa0cenderung\xa0abai\xa0apabila berkaitan\xa0dengan isu-isu\xa0dasar.\xa0Tentunya, \xa0Sebagai \xa0organisasi \xa0yang \xa0memiliki \xa0jaringan \xa0sosial \xa0( so c ial n e t w or k in g ) \xa0yang paling\xa0mapan.\xa0Sehubungan dengan itu, penelitian ini\xa0akan menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian diantaranya: 1) apa\xa0peran\xa0Muhammadiyah\xa0terutama\xa0di\xa0tingkat\xa0lokal\xa0dalam\xa0memperkuat\xa0gagasan-gagasan demokrasi?; 2) bagaimanakah\xa0gambaran\xa0peran\xa0kader-kader Muhammadiyah yang\xa0terpilih\xa0baik\xa0sebagai anggota \xa0dewan \xa0maupun \xa0kepala \xa0daerah \xa0dalam \xa0memberikan \xa0akses \xa0kepada \xa0kelompok- kelompok masyarakat sipil dalam memperjuangkan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada\xa0isu-isu publik?. Penelitian ini\xa0bertujuan untuk mendeskripsikan apa\xa0saja\xa0isu-isu publik yang mendapat perhatian dari Muhammadiyah, kemudian peneliti juga mendeskripsikan \xa0pola-pola \xa0respon \xa0kader-kader \xa0Muhammadiyah \xa0yang \xa0duduk \xa0di \xa0jabatan politik terhadap isu-isu kewargaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kulaitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Dari temuan dilapangan didapatkan fakta bahwa Muhammadiyah\xa0tidak\xa0memandang\xa0skeptis\xa0tentang\xa0politik. Politik bagi Muhammadiyah adalah\xa0tugas\xa0mu’amalah\xa0dunyawiyah\xa0yang\xa0wajib\xa0diperhatikan\xa0dalam\xa0konteks menjalankan\xa0ajaran\xa0Islam\xa0dalam\xa0kehidupan\xa0umat\xa0dan\xa0bangsa bahkan lokal. Salah satu\xa0cara untuk\xa0mencapai\xa0cita-cita politik melalui kader Muhammadiyah\xa0yakni\xa0tegaknya sebuah\xa0sistem\xa0berdasarkan nilai-nilai\xa0agama. Artinya kader Muhammadiyah yang masuk kedalam sistem politik harus menganut\xa0politik adiluhung ( high pol i t i c s ) yang menekankan\xa0pada penanaman etika moral\xa0agama\xa0ke dalam\xa0setiap\xa0individu\xa0Muslim.\xa0Upaya ini ditempuh\xa0melalui\xa0proses\xa0pendidikan\xa0guna membentuk\xa0manusia yang\xa0secara etis\xa0memiliki integritas\xa0diri. Oleh\xa0karena\xa0itu,\xa0membekali\xa0mereka dengan\xa0pengetahuan\xa0agama\xa0yang\xa0cukup diharapkan\xa0bisa membentengi\xa0diri\xa0dari tindakan\xa0dan\xa0kebijakan\xa0yang\xa0merugikan rakyat\xa0yang dipimpinnya.\xa0Meskipun secara\xa0institusional\xa0Muhammadiyah\xa0condong\xa0pada\xa0politik\xa0adiluhung, namun\xa0ada juga\xa0warga anggotanya yang\xa0aktif dalam\xa0partai\xa0politik\xa0 (low p o l i t i c s ).\xa0Muhammadiyah memandang\xa0bahwa politik\xa0di\xa0Indonesia\xa0sekarang\xa0ini\xa0mengarah\xa0pada\xa0perilaku\xa0politik\xa0yang pragmatik. Kata Kunci: Muhammadiyah, Islam Berkemajuan, Lokal

Volume 15
Pages None
DOI 10.31869/MI.V15I1.2731
Language English
Journal None

Full Text