Archive | 2021

KAJIAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PETANI DI SUB DAS SUMPUR SINGKARAK

 

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi sosial ekonomi masyarakat petani, khususnya pada tanaman holtikultura dan perkebunan di Sub DAS Sumpur Singkarak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Penelitian ini dilaksanakan di Sub DAS Sumpur Singkarak, secara adminitrasi termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer, dimana teknik pengumpulan datanya yaitu dokumentasi dan kuesioner. Jumlah responden penelitian sebanyak 32 orang, penetapan responden digunakan teknik purposif. Metode yang digunakan mengacu pada Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P. 61 /Menhut-II/2014 tentang Monitoring dan Evaluasi Daerah Aliran Sungai. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 60,78% petani responden menghasilkan komoditi pertanian holtikultura, pekebun 30,43% dan padi sawah sebanyak 8,7%. Sebanyak 61,90% responden memiliki luas lahan 0-0,5 Ha, 28,57% responden memiliki luas lahan 1,51-2 Ha dan sisanya memiliki lahan 0,51-1 Ha sebanyak 9,52% responden. Sekitar 76,19% responden berpendapatan di bawah UMR Sumatera Barat. Sawi, cabe, tomat, jahe, dan sayuran merupakan komoditi unggulan usahatani holtikultura, dan perkebunan komoditi unggulannya adalah sawo, kayu manis, kopi, coklat, cengkeh, dan kelapa. Tekanan penduduk pada lahan pertanian holtikultura berada pada kelas rendah dengan nilai indeks 0,5 < IKL ≤ 1,0, pada lahan perkebunan berada pada kelas sangat rendah dengan nilai indeks IKL ≤ 0,5. Tiga nagari memiliki aturan pengelolaan DAS yang dikeluarkan oleh pemerintah nagari dalam bentuk peraturan nagari, lima nagari aturan yang digunakan dalam bentuk norma/nilai-nilai dan pada umunya dipraktekkan oleh sebahagian masyarakat nagari Kata Kunci : Tekanan penduduk, penegakkan aturan, komoditi lokal, petani

Volume 15
Pages None
DOI 10.31869/MI.V15I2.2593
Language English
Journal None

Full Text