Archive | 2019

Perbedaan Kadar Total Suspended Solid pada Air Sungai Nguneng Sebelum dan Sesudah Tercemar Limbah Cair Tahu

 

Abstract


Industri tahu dalam proses produksinya menghasilkan limbah cair yang menimbulkan masalah pencemaran, sehingga merusak lingkungan. Limbah cair tahu mengandung senyawa-senyawa organik sehingga menyebabkan kadar Total Suspended Solid (TSS) yang tinggi. Total Suspended Solid (TSS) yang mengendap di dasar sungai, akan membentuk lumpur yang dapat mengganggu aliran air sungai serta menyebabkan pendangkalan sungai. Mengetahui perbedaan kadar TSS pada air Sungai Nguneng sebelum dan sesudah tercemar limbah cair tahu. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan yaitu air Sungai Nguneng sebelum dan sesudah tercemar limbah cair tahu, kemudian dilakukan pemeriksaan kadar TSS secara duplo dengan lima kali pengulangan berdasarkan hari yang berbeda. Analisa data menggunakan uji Paired Sample T-Test dengan derajat kepercayaan 95%. Rata-rata kadar TSS yang diperoleh pada air Sungai Nguneng sebelum tercemar limbah cair tahu adalah 220,4 mg/l. Rata-rata kadar TSS yang diperoleh pada air Sungai Nguneng sesudah tercemar limbah cair tahu adalah 558,4 mg/l. Uji Peired Samples T-Test dengan tingkat kesalahan 5% dan signifikasi .000 (p < 0,05). Terdapat perbedaan kadar TSS pada air Sungai Nguneng sebelum dan sesudah tercemar limbah cair tahu.

Volume 1
Pages 16-21
DOI 10.31983/jlm.v1i1.4937
Language English
Journal None

Full Text