Archive | 2021

PENGARUH STIMULASI PSIKOSOSIAL ANAK TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS SERTA PENINGKATAN BERAT BADAN ANAK BALITA STUNTING USIA 2-3 TAHUN

 
 

Abstract


Kenaikan persentase anak balita Stunting di Sulawesi Selatan\xa0 terus\xa0 meningkat. Hasil\xa0 Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, 2010 dan 2013 adalah berturut turut 29,2%,\xa0 39,8% dan 40,9%. Tahun 2018 Sulawesi Selatan menempati urutan ke-4 prevalensi\xa0 stunting tertinggi di Indonesia yaitu 30,1%. \xa0Hasil pemantauan status Gizi (PSG) pada tiga tahun terakhir menunjukkan persentase balita stunting di Sulawesi Selatan tahun 2015, 2016 dan 2017 adalah 34,1%, 35,6% dan 34,8%. Dibutuhkan upaya untuk mencegah dampak buruk dari Stunting dimasa balita, agar dapat dicegah kelanjutannya baik secara fisik maupun psikososial. Penelitian ini ingin menganalisis pengaruh stimulasi psikososial terhadap perkembangan motorik kasar dan motorik halus serta peningkatan berat badan anak Stunting usia 2-3 tahun. Jenis dan rancangan penelitian ini adalah quasi eksperimental\xa0 dengan desain Pre Post Test Control Group Design. Sampel penelitian adalah anak balita stunting usia 2-3 tahun di wilayah kerja Puskesmas Sudiang Raya Kota Makassar. Jumlah sampel 30 anak (15 anak sebagai kasus dan 15 anak sebagai kontrol). Lokasi penelitian di Puskesmas Sudiang Raya Kota Makassar. Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan Mann-Whitney untuk uji perbedaan\xa0 hasil pengukuran perkembangan motorik kasar, motorik halus dan berat badan. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh stimulasi psikososial anak terhadap perkembangan motorik kasar dan\xa0 perkembangan motorik halus pada anak balita Stunting usia 2-3 tahun dengan nilai P value = 0,000\xa0 dan P value = 0,001.\xa0 Tidak ada pengaruh stimulasi psikososial anak terhadap peningkatan berat badan anak balita Stunting usia 2-3 tahun dengan nilai P value = 0,089. Diharapkan ibu balita memberi stimulasi psikososial yang rutin kepada anaknya agar perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak optimal. Diharapkan kepada petugas puskesmas agar lebih banyak memberi edukasi kepada ibu balita tentang cara melaksanakan stimulasi psikososial kepada anak balita, dan\xa0 lebih intensif melaksanakan deteksi dini tumbuh kembang anak agar lebih cepat tertangani bila ada indikasi gangguan perkembangan pada anak.

Volume 27
Pages 68-80
DOI 10.32382/MGP.V27I2.2028
Language English
Journal None

Full Text