Media Kesehatan Gigi: Politeknik Kesehatan Makassar | 2021

PENANGGULANGAN KEBIASAAN MENGHISAP JEMPOL PADA ANAK

 

Abstract


Kebiasaan buruk didefinisikan sebagai pengulangan stereotipik fungsi sistem mastikasi, yang berbeda secara kualitatif dan kuantitatif dari fungsi fisiologisnya. Kebiasaan buruk biasanya berlangsung secara diam-diam sehingga membuat anak tidak sadar bahwa ia sering melakukan hal tersebut. Kebiasaan pada awalnya dilakukan dalam keadaan sadar, tetapi pengulangan membuat turunnya kesadaran dan respon motorik. Akhirnya kebiasaan terbentuk sepenuhnya dan menjadi bagian dari rutinitas pikiran sehingga lebih susah untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut. Kebiasaan buruk umum dilakukan anak dengan status psikologis normal, tetapi dapat juga terjadi pada anak dengan masalah perkembangan, kesulitan emosional, atau gangguan fisik.. Refleks menghisap muncul di sekitar usia kehamilan 29 minggu, dan merupakan salah satu kebiasaan yang dilakukan secara alami oleh 89% bayi di bulan kedua dan 100% anak pada tahun pertama usia. Apabila kebiasaan tersebut terus dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama dengan intensitas yang cukup, maka akan terjadi efek samping yang mempengaruhi kondisi gigi geligi dan lebih lanjut mempengaruhi penampilan seseorang. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengemukakan akibat kebiasaan jelek menghisap jempol dan beberapa cara menanganinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan/ study literature. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu berasal dari sumber data sekunder seperti jurnal, buku, karya tulis ilmiah, skripsi, text book dan artikel ilmiah. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa penanggulan kebiasaan menghisap jempol dapat dilakukan dengan cara Penanggulangan kebiasaan menghisap jempol pada anak perawatan psikologi, perawatan ekstra oral, dan perawatan intra oral. Kata Kunci : Penanggulangan, Kebiasaan, Menghisap Jempol

Volume None
Pages None
DOI 10.32382/mkg.v20i1.2196
Language English
Journal Media Kesehatan Gigi: Politeknik Kesehatan Makassar

Full Text