Archive | 2019

Improved quality of color sumatra barb, Puntigrus tetrazona (Bleeker, 1855) with artificial feed enriched red spinach flour (Amaranthus tricolor L.)

 
 
 
 

Abstract


The Sumatra barb ( Puntigrus tetrazona ) is one of the Indonesia indigenous ornamental fish from Sumatra island. The breeding of sumatra barb fish has actually seen a decline in color quality because this species cannot produce carotenoid in the body. To solve this problem, needed an alternative using supplementation the carotenoid in the feed. The objective of this study was aimed to determine the effectiveness of red spinach flour doses as feed on the quality of the sumatra barb. The sumatra barb ornamental fish, with weight about 0.54 g and length about 3.50 cm, were reared in the aquarium (30 cm x 20 cm x 20 cm). The completely randomized design with 4 treatments (A=0% (control), B=2%, C=4%, and D=6%) and 3 replications were analyzed in this study. Parameters in this study consisted of body skin color qualities (e.g. L = lightness, C = chroma, and H = hue) and the number of carotenoid in the skin, fins, and meat. The fish were reared for 42 days and given feed 3 times per day. This result showed that supplementation of red spinach flour by 6% with carotenoid 45.26 ppm in feed, 50.44 ppm in fins, 16.10 ppm in the skin, and 3.69 ppm in meat, could increase sumatra barb color qualities. It was indicated decreasing lightness 60.83%, increasing chroma 20.57%, and sustaining hue 87,09°. Abstrak Ikan sumatra albino ( Puntigrus tetrazona ) merupakan salah satu ikan hias asli Indonesia yang berasal dari pulau Sumatera. Budidaya ikan sumatra albino mengalami penurunan dalam kualitas warna karena spesies ini tidak dapat memproduksi karotenoid dalam tubuhnya. Guna mengatasi permasalahan ini, maka dibutuhkan sebuah alternatif berupa penambahan karotenoid dalam pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas dosis tepung bayam merah sebagai pakan terhadap kualitas warna ikan sumatra albino. Ikan hias sumatra albino dengan bobot 0,54 g dan panjang 3,50 cm dipelihara di dalam akuarium (30 cm x 20 cm x 20 cm).Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empatperlakuan (A=0% (kontrol), B=2%, C=4%, dan D=6%) dan tiga ulangan. Parameter yang diamati meliputi nilai kualitas warna kulit ikan (L= lightness , C= chroma , dan H= hue ) dan total karotenoid pada kulit, sirip,serta daging ikan sumatra albino. Ikan dipelihara selama 42 hari dan diberi pakan tigakali sehari. Hasil penelitian menunjukkan bahwapenambahantepung bayam merah pada dosis 6%dengan kandungan karotenoid 45,26 ppm pada pakan, 50,44 ppm pada sirip, 16,10 ppm pada kulit, dan 3,69 ppm pada daging, dapat meningkatkan kualitas warna ikan sumatra albino. Hal tersebut diindikasikan dengan menurunnya nilai L=60,83%, meningkatnya nilai C=20,57%, dan mempertahankan nilai H=87,09°.

Volume 19
Pages 53-64
DOI 10.32491/JII.V19I1.398
Language English
Journal None

Full Text