Archive | 2019

Pencegahan Bullying di Sekolah Dasar melalui Pendidikan Kesehatan Reproduksi

 
 

Abstract


Fenomena bullying telah lama menjadi bagian dari dinamika sekolah. Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sepanjang tahun 2014, sangat miris melihat adanya 19 kasus bullying di sekolah. Jumlah ini berdasarkan pengaduan langsung melalui media dan melalui surat elektronik. Mulai dari ejekan hingga perlakuan kasar yang menyebabkan luka fisik (Syarifah, 2014). Jika perilaku bullying terjadi secara terus menerus maka sekolah akan menjadi tempat yang tidak aman bagi anak yang bersekolah, banyak siswa yang bolos sekolah karena ketidaknyamanan dengan teman temannya di sekolah. Usulan pendidikan kesehatan reproduksi diberikan melalui sekolah merupakan fenomena yang menarik. Sekolah sebagai tempat mempersiapkan anak-anak menjadi anggota masyarakat, kini juga dituntut memberikan pendidikan kesehatan reproduksi yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku (Tukiran, 2010). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan reproduksi dalam pencegahan bullying di Sekolah Dasar, Metode Penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan populasi siswa kelas V SD Muhammadiyah Macanan, Ngemplak, Sleman.\xa0 Sampel diambil\xa0 quota sampling Data dianalisis univariat untuk melihat karakteristik responden dan masing-masing variabel. Untuk melihat pengaruh\xa0 pendidikan kesehatan reproduksi digunakan\xa0 analisis paired t-test. Hasil yang didapat bahwa perilaku rata-rata mean sebelum pendidikan ( pretest ) sebesar 34,33 dan sesudah sesudah ( posttest )\xa0 24,41. Nilai p: 0,000 atau < 0,05 sehingga perbedaan ini dikatakan signifikan (efektif). Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh efektif pendidikan kesehatan reproduksi terhadap perilaku bullying.

Volume 3
Pages 65-75
DOI 10.32585/JKP.V3I1.256
Language English
Journal None

Full Text