Archive | 2019
HUBUNGAN VERTIKAL ANTARA KELIMPAHAN FORAMINIFERA DAN KARAKTERISTIK SEDIMEN INTI DI SELAT SUMBA, NUSA TENGGARA TIMUR
Abstract
Data kelimpahan foraminifera dan karakteristik sedimen inti laut dalam digunakan sebagai proksi untuk merekonstruksi iklim, lingkungan, dan oseanografi di masa lalu. Penelitian ini menggunakan sebuah sampel sedimen inti laut dalam (ST-13) sepanjang 173 cm dari Selat Sumba, Nusa Tenggara Timur. Sampel sedimen tersebut diambil dengan menggunakan Kapal Riset Baruna Jaya VII pada saat Ekspedisi Widya Nusantara (E-WIN) tahun 2016. Sebanyak 22 subsampel sedimen diambil secara vertikal pada setiap interval delapan cm untuk analisa kelimpahan foraminifera, karakteristik fisik sedimen dan kandungan unsur kimianya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara unsur biogenik (kelimpahan foraminifera) terhadap unsur anorganik (karakteristik fisik sedimen dan kandungan unsur kimia) melalui pengujian korelasi Pearson pada piranti lunak XLSTAT. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai korelasi yang tinggi antara kelimpahan foraminifera dengan nilai rata-rata, kemencengan, persentase pasir, Ca, dan Sr (-0,64, 0,72, 0,66, 0,71, dan 0,75). Sedangkan nilai korelasi yang lemah terjadi antara kelimpahan foraminifera terhadap pemilahan, kurtosis, Fe, Ti, dan K (-0,13, 0,43, -0,18, -0,43, dan -0,42). Nilai korelasi tersebut menunjukkan bahwa kelimpahan foraminifera mempengaruhi ukuran butir rata-rata, pergeseran distribusi kearah lebih kasar, persentase pasir, dan juga Ca dan Sr sebagai unsur dari cangkang foraminifera tersebut. Kata kunci: Kelimpahan foraminifera, karakteristik sedimen, korelasi Pearson, laut dalam, Selat Sumba Data of foraminiferal abundance and deep sea core sediment characteristics are used as proxies to reconstruct climate, environment and oceanography in the past. A study was conducted on deep sea using a 173 cm length core sediment sample (ST-13) from the Sumba Strait, East Nusa Tenggara. This core was carried out from RV Baruna Jaya VIII during the Widya Nusantara (E-WIN) Expedition in 2016. The abundance of foraminifera, physical properties of sediment and chemical content were analyzed from 22 subsamples sediments at every eight cm intervals. The purpose of this study was to determine the relationship between biogenic elements (abundance of foraminifera) to organic elements (physical properties of sediment and chemical content) by Pearson’s correlation with XLSTAT software. The results showed that a strong correlation between foraminiferal abundance with mean, skewness, sand percentages, Ca, and Sr (-0.64, 0.72, 0.66, 0.71, and 0.75). Meanwhile, the weak correlation values occur between foraminiferal abundance and sorting, kurtosis, Fe, Ti, and K (-0.13, 0.43, -0.18, -0.43, and -0.42). It seems that foraminifera abundance affects the mean grain size, changes the distribution to more coarse, the percentage of sand, and also Ca and Sr as its from shell of the foraminifera. Keywords: Foraminifera abundance, sediment characteristics, Pearson’s correlation, deep sea sediment, Sumba Strait.