Archive | 2019

PERBEDAAN EFEKTIFITAS SENAM DISMINORE DAN AROMATERAPI TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMINORE PADA MAHASISWA TINGKAT I JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES MATARAM

 
 

Abstract


Remaja putri yang telah memasuki masa pubertas akan mengalami siklus menstruasi. Terdapat kelainan atau gangguan ketika menstruasi berlangsung, hal tersebut diantaranya pre menstrual tension, mastodinia , mittelschmerz dan disminore . Ada tiga perlakuan managemen penanganan nyeri pada disminore primer yaitu dengan cara farmakologi, non farmakologi dan pembedahan Penanganan secara non farmakologis dapat dilakukan dengan cara : stimulasi syaraf (TENS / Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation),acupuntur dan acupressure, dan self help terapy (kompres hangat, massage, latihan fisik atau olahraga, hipnoterapi, terapi musik, dan aromaterapi) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektifitas senam disminore dan aromaterapi terhadap penurunan nyeri disminore pada mahasiswa tingkat I jurusan kebidanan Poltekkes Mataram. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana rancangan penelitian yang dipakai adalah Quasi Experimental Design dengan Nonequivalent Control Group Design yaitu dimana peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dalam design ini, baik terdapat dua kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dimana baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen diberikan pre test, kemudian diberikan perlakuan dan terakhir diberikan post. Hasil uji Man-Whitney setelah diberikan Perlakuan antara kelompok kontrol dan perlakuan didapatkan nilai p adalah 0,004. Hal ini menunjukkan nilai p < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan skala nyeri disminore setelah diberikan Perlakuan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. dapat diartikan senam disminore lebih baik dalam menurunkan skala nyeri di bandingkan dengan terapi aromaterapi.

Volume 1
Pages 10-17
DOI 10.32807/JMU.V1I1.34
Language English
Journal None

Full Text