EnviroUS | 2021

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR PETERNAKAN SAPI DENGAN INTERVENSI OXIDATION POND UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN BAU DAN RISIKO KONTAMINASI BADAN AIR

 
 

Abstract


Air bekas operasional peternakan sapi yang tidak dikelola dengan baik dan langsung dibuang ke lingkungan dapat menimbulkan bau tidak sedap dan meningkatkan risiko kontaminasi badan air di sekitarnya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengelolaan yang efektif dalam menyelesaikan permasalahan bau dan risiko kontaminasi badan air. Metode dalam penelitian ini meliputi perancangan sistem pengelolaan dan eksperimen pengolahan skala laboratorium yang melibatkan oxidation pond sebagai unit pengolahannya. Sistem pengelolaan limbah cair peternakan sapi terdiri dari 3 tahap, yakni pra-perlakuan, perlakuan primer, dan perlakuan sekunder, dimana terdapat unit pengolahan (oxidation pond) pada perlakuan sekunder. Air limbah diolah di dalam oxidation pond dengan variasi debit oksigen yang diinjeksikan 6 L/menit, 8 L/menit, dan 11 L/menit dengan waktu tinggal selama waktu hitung sesuai EPA/600/R-11/008 tahun 2011 (berturut-turut 0,256 hari, 0,1356 hari, 0,1096 hari), 3 hari, 7 hari, dan 14 hari dilengkapi dengan kontrol nilai potensial oksidasi-reduksi (ORP). Parameter yang diamati adalah bau, Biochemical Oxygen Demand (BOD) dan Ammonia Total (NH3-N). Dimana air limbah setelah proses pengolahan berwarna kekuningan dengan kekeruhan rendah dan tidak berbau. Sedangkan hasil uji setelah penelitian menunjukkan kadar BOD rata-rata telah memenuhi standar baku mutu. Dengan kadar BOD akhir tertinggi 152 mg/L dan terendah 98 mg/L. Sedangkan kadar\xa0 Ammonia Total setelah penelitan tertinggi adalah 0,0088 mg/L dan terendah 0,00032 mg/L. Pengelolaan dengan oxidation pond sebagai unit pengolahan di dalamnya efektif mengatasi permasalahan bau dan menurunkan kadar bahan pencemar BOD dan Ammonia.

Volume None
Pages None
DOI 10.33005/envirous.v1i2.44
Language English
Journal EnviroUS

Full Text